Komisi IX DPR Ungkap Alasan Perpanjangan Masa Kedaluwarsa Vaksin Aman

Komisi IX DPR Ungkap Alasan Perpanjangan Masa Kedaluwarsa Vaksin Aman

Gibran Maulana - detikNews
Selasa, 15 Mar 2022 15:57 WIB
Charles Honoris pimpinan Komisi IX DPR (dok. istimewa).
Foto: Charles Honoris pimpinan Komisi IX DPR (dok. istimewa).
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai perpanjangan masa kedaluwarsa vaksin COVID-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tetap aman untuk masyarakat. Charles berbicara 2 alasan hal itu tetap aman untuk masyarakat.

"WHO sendiri sudah menyampaikan bahwa masa kedaluwarsa vaksin itu tidak mempengaruhi keamanan dari vaksin. Bahwa ini akan tetap aman," kata Charles dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).

Charles mengatakan potensi yang mungkin berkurang dari perpanjangan masa kedaluwarsa vaksin COVID-19 ialah khasiat, bukan keamanan. Perihal efektivitas atau khasiat ini, katanya, sudah diuji secara ilmiah oleh BPOM sehingga batas perpanjangan itu dilakukan dengan tetap mengutamakan efektivitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, hasil uji scientific itulah yang menentukan bahwa perpanjangan ini bisa dilakukan untuk beberapa waktu. Misalnya 3 atau 6 bulan. Jadi ada masa jangka waktunya," kata Charles.

"Sekali lagi, BPOM-lah yang memiliki kewenangan melakukan uji dan memastikan bahwa obat-obatan atau vaksin yang digunakan masih layak dan memberikan khasiat yang optimal untuk memberikan perlindungan COVID-19," imbuh Charles, yang sebelumnya meninjau vaksinasi bagi disabilitas di SLB Negeri 9 Jakarta, Sunter, Jakarta Utara.

ADVERTISEMENT

Charles juga mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk tetap waspada di masa-masa transisi menuju endemi COVID-19 terlebih mulai muncul varian dan subvarian yang memicu lonjakan penularan di sejumlah negara, seperti BA.2.

"Memang menuju fase endemi juga bukan berarti kita bisa los semuanya, tetap harus waspada memperhatikan kondisi yang ada di lapangan dan memperhatikan kondisi yang terjadi di dunia," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

"Apabila memang angka penularan di wilayah tertentu mulai naik, rumah sakit sudah mulai penuh, pelayanan kesehatan tidak optimal, maka tentunya pemerintah harus sudah mulai waspada dan memberlakukan sedikit pembatasan sehingga penularan bisa dikendalikan," ujarnya.

Charles melanjutkan, yang paling penting adalah mempercepat upaya vaksinasi primer dan booster karena, kata dia, semua riset dan kajian lembaga kesehatan di dunia sudah mengatakan bahwa vaksin bisa menghindari manusia dari kematian dan sakit keras akibat COVID-19. Charles meyakini vaksinasi di Indonesia bisa cukup tinggi sekarang ini bukan hanya berkat kerja pemerintah sendiri, tapi juga berkat gotong royong berbagai elemen, termasuk TNI-Polri, lembaga-lembaga negara lain, swasta, kelompok masyarakat, dan kelompok agama.

"Seperti kegiatan kita hari ini, ini adalah bentuk gotong royong kita melibatkan BPOM, sekolah, dinas kesehatan, Komnas Disabilitas, dan masyarakat umumnya. Kalau kita gotong royong, keroyokan, saya yakin upaya untuk mencapai target vaksinasi bisa tercapai dan perlindungan terhadap masyarakat bisa terpenuhi," ujarnya.

Lihat juga video 'Penjelasan Kemenkes Terkait Dugaan 18 Juta Vaksin Kedaluwarsa':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads