Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) bernama Edi Mulyanto ditemukan tewas di Kali Sentiong, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Edi dikenal sebagai sosok yang disiplin dalam bekerja.
"Tanpa banyak cakap, Edi tak pernah sedikit pun mangkir dari tugasnya menjaga kebersihan Ibu Kota Jakarta," demikian keterangan di akun Instagram Diskominfotik Jakut, @kotajakartautara, Selasa (15/3/2022).
Disebutkan, rekan korban, Achmad Mustofa, mengenang sosok Edi Mulyanto sebagai pribadi yang sangat baik. Edi disebut tak pernah banyak bersuara namun seluruh pekerjaannya selalu tuntas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bergabung sebagai petugas PPSU pada 2017, Edi bekerja sebagai petugas penyapu jalan di bawah koordinasi Suku Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta.
Mustofa juga mengenang Edi sebagai sosok yang setia kawan. Edi selalu hadir di tengah rekan kerjanya yang mengalami musibah, kerap membantu kesulitan yang tengah dialami rekannya.
"Kami tahu dia hanya hidup bersama anak kandung perempuan dan anak sambung laki-laki, istrinya sudah meninggal dunia, tapi kesetiakawanannya sangat kental. Dia selalu hadir di tengah kesulitan hidup rekan kerja lainnya. Dia juga selalu ikut serta menghadiri pengajian kami sesama PPSU di kelurahan," kata Mustofa.
Dia mengatakan Edi juga diketahui aktif dalam aktivitas bank sampah dan sedekah minyak jelantah (mijel). Mustofa mengaku merasa heran karena Edi selalu membawa mijel untuk disedekahkan secara kolektif di kantor Kelurahan Sunter Agung setiap Jumat.
"Kalau mencari botol bekas untuk dikumpulkan di bank sampah mungkin bisa dia dapatkan dengan mudah saat dia menyapu jalan karena itu kan tugasnya, tapi kalau mijel saya juga kadang heran dia selalu dapat," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Polisi Terus Usut Kematian PPSU
Sebelumnya diberitakan, polisi terus menyelidiki tewasnya petugas PPSU bernama Edi Mulyanto yang mayatnya ditemukan di Kali Sunter, Tanjung Priok, Jakut. Hal ini tetap dilakukan meski pihak keluarga menolak jenazah korban diautopsi.
"Penyebab kematian sebenarnya bisa diketahui lewat autopsi, hanya dari keluarga juga tak berkenan dilakukan autopsi," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol Ricky Prenata Vivaldy, Selasa (15/3).
Korban yang ditemukan di Kali Sentiong Sunter pada Minggu (13/3) pagi sempat tak ada kabar selama dua hari. Jasad korban sempat dilakukan visum et repertum oleh pihak RS.
Kompol Ricky mengatakan hasil detail visum tersebut menjadi kewenangan dari pihak RS. Dia mengatakan tak ditemukan luka pada jasad korban.
"Dugaan sementara jatuh ke danau, itu lokasi jatuh rute jalan dia pulang. Dugaan awal korban sakit," katanya.
Dia mengatakan terkait tewasnya korban juga tak ditemukan indikasi kejahatan. Polisi telah meminta keterangan kepada pihak keluarga korban.