Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin hari ini berusia 79 tahun. Ma'ruf berharap diberi keberkahan dalam hidup.
"Memang betul kalau dihitung dari hari kelahiran saya, umur saya itu bertambah. Hari ini bertambah jumlah hitungannya menjadi 79 tahun," kata Ma'ruf dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (11/3/2022).
"Tapi dari jatah (umur) yang sudah diberikan, itu berkurang. Dari hari ke hari makin kurang, nanti lama-lama habis jatahnya. Oleh karena itu, sebenarnya bertambah atau berkurang (umur) tidak begitu penting, yang penting itu keberkahannya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menggelar syukuran bersama keluarga di rumah dinas Wapres di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Syukuran ini ini diisi acara pemotongan tumpeng.
Ma'ruf pun berdoa agar diberi hidup yang berkah. Dia berharap diberi umur panjang dan diberi banyak keberkahan.
"Doa kita itu supaya diberi hidup yang berkah. Bisa saja tidak panjang, tetapi manfaatnya banyak. Lebih bagus lagi kalau dikasih (umur) panjang kemudian juga banyak kebaikannya," ujarnya.
Ma'ruf mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang umurnya panjang dan baik amalnya.
"Namun juga sebaliknya, manusia yang celaka itu adalah yang diberi umur panjang tapi amalnya tidak baik. Jadi panjang sekali dia membuat kerusakan di muka bumi ini. Itu yang sangat berbahaya," ungkapnya.
Ma'ruf menuturkan keberkahan dari Allah tidak datang secara tiba-tiba, melainkan perlu diusahakan. Salah satu caranya ialah terus mendekatkan diri kepada Allah.
"Kalau kita diberi sesuatu yang baik oleh Allah, maka kita harus berbuat baik seperti (contohnya) beribadah dengan baik kepada Allah, sehingga nanti Allah akan tambah lagi keberkahan-Nya untuk kita, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat," ujarnya.
Ma'ruf mengingatkan sesungguhnya Allah dekat dengan hamba-Nya. Ma'ruf Amin menambahkan kedekatan tersebut bukan dalam arti jarak, melainkan kedekatan untuk mendapatkan rida dan ampunan.
"Namun terdapat pula hambatan-hambatan yang dapat menjauhkan Allah dengan hamba-Nya, seperti nafsu (dan) syaitan. Nah ini yang membuat kita jauh. Karena itu, agar kita terus dekat dengan Allah, segala hambatan tersebut harus dilawan," sebutnya.