Gelar Lomba Lukis 100 Tahun Soeharto, Titiek Banggakan Repelita Orde Baru

Gelar Lomba Lukis 100 Tahun Soeharto, Titiek Banggakan Repelita Orde Baru

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Jumat, 11 Mar 2022 16:07 WIB
Lomba lukis bertema 100 tahun Soeharto yang digelar YSRI (Wilda-detikcom)
Foto: Lomba lukis bertema 100 tahun Soeharto yang digelar YSRI (Wilda-detikcom)
Jakarta -

Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI) menggelar kompetisi nasional seni lukis remaja (KNSLR). Ketua YSRI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) mengatakan tema yang diangkat dalam kompetisi ini ialah '100 Tahun Bapak Pembangunan HM Soeharto Presiden Kedua RI'.

Titik menyebut alasan memilih tema itu agar generasi muda mengenal sosok Soeharto. Dia juga membanggakan kebijakan Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita era Orde Baru (Orba).

"Sebagai presiden RI kedua, Bapak Soeharto telah berhasil melakukan berbagai kemajuan dalam berbagai bidang khususnya melalui kebijakan Rencana Pembangunan Lima Tahun sebagai landasan dalam membangun bangsa Indonesia," kata Titiek di Sekretariat YSRI, Jalan Salak, Guntur, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keberhasilan pembangunan semasa pemerintahan Presiden Soeharto menjadi dasar mengapa rakyat Indonesia menyebut Pak Harto sebagai bapak pembangunan Indonesia. Atas dasar pertimbangan tersebut maka panitia sepakat memilih tema itu," sambungnya.

Anak dari Presiden RI ke-2 Soeharto ini mengatakan pendaftaran kompetisi itu telah dibuka sejak akhir 2021 lalu dan sudah ada 100 peserta yang mengirimkan karyanya. Para dewan juri memutuskan enam pemenang yang terdiri dari pemenang terbaik 1,2,3 dan pemenang harapan.

ADVERTISEMENT

"Kami cukup puas, bahwa seniman-seniman muda ini, anak-anak muda ini bisa menuangkan sosok Soeharto dalam canvas menurut pandangan mereka," kata Titiek.

Karya-karya terbaik berasal dari 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan, Aceh, Riau, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Titiek berharap generasi muda tidak melupakan orang-orang yang telah berjasa di negeri ini.

"Jadi dengan harapan supaya mereka mempelajari jadi dengan sejarah para pejuang-pejuang kita, orang-orang yang berjasa pada bangsa ini, mereka paling tidam sebelum melukis mereka ada belajar literasi dan surprisingly hasil-hasil yang masuk itu bagus-bagus," ujarnya.

"Mereka punya kreativitas sangat kreatif dan dari kelihatannya tuh mereka benar-benar mempelajari siapa sih Pak Harto, perjuangan beliau, ini ada gambar keberhasilan-keberhasilan dalam pembangunan dalam pertanian itu mendominasi lukisan-lukisan yang ada," imbuhnya.

(whn/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads