Karenanya, Rudy mengajak para ulama untuk melakukan dakwah kepada masyarakat, terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini membuat dakwah bisa dilakukan di berbagai media, salah satunya televisi.
"Seharusnya kita tidak kalah dakwahnya dengan mereka yang sembunyi-sembunyi, apalagi sekarang ini TV dari jam berapa sampai jam berapa memberikan tausiah, memberikan jalan yang lurus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/3/2022).
Hal ini ia sampaikan di hadapan para peserta lokakarya dan bedah buku bertajuk 'Meluruskan Hakikat Syahadat, Bai'at, Jama'ah Muslimin, dan Khalifah' Karya K.H. Aceng Zakaria. Lokakarya ini diinisiasi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Garut di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Rudy menuturkan sebelumnya pihaknya telah mendapatkan kunjungan dari pejabat di pemerintahan pusat terkait informasi adanya paham intoleransi dan radikalisme yang menyebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut.
"Ini adalah ironis di saat kita punya 500 lebih pesantren, tetapi intoleransi di Kabupaten Garut melebihi daripada takaran yang seharusnya ada, 41 kecamatan dari 42 kecamatan terpapar paham intoleransi menuju radikalisme," ungkapnya.
Ia menegaskan pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah untuk memelihara keamanan dan ketertiban di Kabupaten Garut.
"Kami ada TNI dan Polri beserta seluruh stakeholder, ujungnya adalah bapak ketua pengadilan yang akan memutus satu perbuatan ini akan dipidana atau tidak pidana," imbuhnya.
Senada dengan Rudy, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mendukung apa yang sudah dirancang oleh Bupati Garut beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut terkait intoleransi dan radikalisme yang merebak di Kabupaten Garut.
Ia berharap kehadiran satu kesatuan gerakan dari seluruh elemen masyarakat untuk memberantas paham intoleransi di Kabupaten Garut. Sebab, intoleransi adalah pangkal perpecahan dan toleransi adalah pangkal persatuan.
"Tentunya ini untuk perbaikan Kabupaten Garut ke depan khususnya adalah penanganan aliran aliran yang tentunya bisa memecah persatuan umat," ujarnya.
Rudy mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan lokakarya dan bedah buku yang diadakan STAI Persis Garut. Sementara, Wirdhanto atas nama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat dan Kepolisian Republik Indonesia memberikan apresiasi kepada Pimpinan Daerah (PD) Persis Garut, terutama K.H. Aceng Zakaria yang telah menciptakan karya tulis yang bermanfaat dalam melaksanakan syariat Islam. (akn/ega)