Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para pejabat di pemerintah pusat dan pakar telah menyetujui pemberlakuan tanpa karantina dan penerapan visa on arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara (wisman) mulai 7 Maret 2022. Pembahasan final diselesaikan hari ini.
"Sebenarnya sudah dilakukan rapat beberapa hari yang lalu, pemerintah pusat di tingkat eselon I semuanya termasuk para pakar telah menyetujui kebijakan tanpa karantina itu pada tanggal 7 Maret sesuai dengan usulan kami, termasuk juga pemberlakuan kebijakan visa on arrival," kata Koster di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (4/3/2022).
"Dan saya kontak Bapak Menkumham (Yasona Laoly), pada prinsipnya beliau bersedia. Namun dua kebijakan ini akan difinalkan pembahasannya pada sore hari ini pukul 17.30 yang akan dipimpin langsung oleh Bapak Menko Maritim," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar kedatangan wisman ke Bali dan juga pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) agar dilakukan kebijakan tanpa karantina mulai 7 Maret 2022. Hal itu dilakukan karena penanganan COVID-19 dan pencapaian vaksinasi di Bali cukup tinggi.
"Semula pemerintah mengusulkan (penerapan tanpa karantina bagi wisman) mulai 1 April, kami menawar ke 1 Maret. Kemudian pemerintah mengajukan 14 Maret sebagai kompromi, tapi kami meminta dilaksanakan mulai tanggal 7 Maret," kata Koster.
Tak hanya penghapusan karantina bagi wisman, Koster juga mengusulkan kebijakan VoA dimulai pada 7 Maret. Bagi Koster, hal itu dilakukan sebagai upaya pemberantasan mafia untuk memulihkan pariwisata Bali.
"Karena upaya kita untuk memulihkan pariwisata Bali jangan sampai ternoda oleh permainan-permainan tidak sehat yang merugikan citra pariwisata di Bali," ungkapnya.
Visa kunjungan saat kedatangan atau VOA diberikan kepada WNA yang mengadakan kunjungan dalam rangka tugas pemerintahan, kunjungan wisata atau sosial budaya, atau kunjungan usaha.
Kondisi COVID-19 dan Vaksinasi di Bali
Koster mengatakan pemberlakuan tanpa karantina dan VoA bagi wisman perlu dipercepat. Salah satunya karena penanganan pandemi COVID-19 di Bali yang semakin baik, terutama dari segi pencapaian vaksinasi.
Ia memaparkan vaksinasi umum suntik pertama telah mencapai 104% dan suntik kedua 94%. Sedangkan capaian vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) suntik pertama 95% dan suntik kedua 75%.
Vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun termasuk remaja, suntik pertama sudah mencapai 108% dan suntik kedua sudah mencapai 103%.
"Khususnya untuk vaksin ketiga, atau booster sampai hari kemarin sudah mencapai 20,3%," kata Ketua DPD PDIP Bali itu.
Kemudian, Koster juga membeberkan bahwa perkembangan COVID-19 di Bali semakin membaik dengan jumlah kasus baru harian yang terus menurun.
"Per hari kemarin itu 170-an orang (positif) dan yang sembuh semakin meningkat. Kasus meninggal juga semakin menurun, kasus aktif semakin menurun dan angka positif rate itu sudah sangat rendah yaitu 3,5 persen, jauh di bawah standar WHO minimum 5 persen," papar Koster.
(jbr/jbr)