Pengertian Rabu Abu Bagi Umat Katolik hingga tentang Pantang-Puasa

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Mar 2022 15:33 WIB
Pengertian Rabu Abu Bagi Umat Katolik (Misa Rabu Abu di Yogyakarta pada 2021 / Foto: Pius Erlangga/detikcom)
Jakarta -

Apa pengertian Rabu Abu bagi umat Katolik? Rabu Abu adalah hari pertama pra-paskah. Tahun ini, Rabu Abu jatuh pada tanggal 2 Maret 2022.

Rabu Abu selalu ditetapkan pada 40 hari sebelum Hari Raya Paskah (tanpa hari Minggu) atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum Jumat Agung. Umat Katolik yang berusia 18-60 tahun juga diwajibkan untuk berpuasa pada hari tersebut.

Berikut adalah informasi mengenai pengertian Rabu Abu yang sudah kami rangkum.

Arti Rabu Abu Bagi Umat Katolik atau Ash Wednesday

Pengertian Rabu Abu atau dalam bahasa Inggris disebut Ash Wednesday berkaitan dengan abu yang melambangkan debu. Melansir dari situs Catholic.org, Hari Rabu Abu diliputi dengan pemakaian abu berbentuk tanda salib di kening.

Abu dalam Rabu Abu ini melambangkan debu yang dipercaya digunakan Tuhan untuk menciptakan Manusia. Selain itu, abu juga melambangkan kesedihan, dalam hal ini kesedihan karena kita telah berbuat dosa dan menyebabkan perpecahan dari Tuhan.

Pada perayaan Rabu Abu, abu berasal dari daun palma yang telah diberkati di hari Minggu Palma pada tahun sebelumnya yang dibakar. Abunya yang berbentuk tanda salib di kening tidak perlu dipakai sepanjang hari, abu boleh dibasuh setelah Misa. Namun, banyak orang tetap memakai abunya sebagai kenang-kenangan hingga malam hari.

Hari Rabu Abu mengingatkan kita bahwa kita harus menyiapkan diri dengan menyadari kesalahan kita dan bertobat dengan berpantang dan berpuasa. Kita juga harus menyadari bahwa dunia ini hanyalah sementara dan Kerajaan Allah yang kekal akan menanti kita.

Pengertian Rabu Abu: Asal-usulnya

Dilansir dari situs BMV Katedral Bogor, Rabu Abu berawal dari abad ke-5 SM. Pada Perjanjian Lama, abu digunakan sebagai lambang perkabungan, rasa penyesalan dan pertobatan umat manusia. Saat itu, setelah Yunus berseru agar orang-orang kembali kepada Tuhan dan melakukan pertobatan, Kota Niniwe kemudian melakukan puasa dan mengenakan kain kabung lalu duduk di atas abu.

Yesus juga sudah menyinggung pemakaian abu yang ditujukan untuk kota yang menolak melakukan pertobatan dari dosa. Gereja Perdana juga menggunakan abu sebagai simbolis yang serupa.

Selanjutnya pada abad pertengahan, gereja memakai abu sebagai tanda dimulainya masa pertobatan Pra-Paskah. Hal itu juga sebagai tanda bahwa kita sudah menyesali segala dosa yang telah diperbuat.

Pengertian Rabu Abu telah dijabarkan. Di halaman selanjutnya ada penjelasan mengenai pantang dan puasa bagi Umat Katolik.




(imk/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork