Sebanyak 43 rumah warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, akan direlokasi. Relokasi dipilih lantaran kondisi rumah sudah tak layak dihuni, bahkan di antaranya dilaporkan roboh.
Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan ada 43 rumah dan 48 keluarga yang terdampak fenomena ini. Rencananya mereka akan direlokasi di lahan milik desa seluas 2,5 hektare.
"Korban pergerakan tanah di Cikulur pastinya akan direlokasi. Kepastian tanahnya, kami sudah berkoordinasi dengan desa, desa menyediakan tanah sekitar 2,5 hektare yang akan dikonversi ke masing-masing rumah terdampak," ujarnya kepada awak media, Rabu (2/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Febby, warga terdampak fenomena ini akan dibangunkan rumah instan sederhana dengan tipe 36. Saat ini, BPBD tengah mengajukan bantuan pembangunan rumah tersebut kepada Dinas Pemukiman (Disperkim) Provinsi Banten.
Informasi yang diterima BPBD, Disperkim Banten mempunyai program untuk penyediaan rumah pascabencana. Tahun ini, penyediaannya sebanyak 200 rumah.
"Pembangunan kita usulkan ke Perkim Provinsi, karena penyediaan rumah pascabencana ada programnya. Secepatnya, mudah-mudahan Pemprov bisa segera," jelasnya.
Peran Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri, terang Febby, akan membangun akses jalan lingkungan di sekitar lokasi relokasi. "Untuk penyediaan jalan lingkungan atau jalan akses akan kita sediakan," sambungnya.
Sebelum warga direlokasi, lanjut Febby, lokasi relokasi akan dicek terlebih dahulu guna mengetahui status keamanan dari fenomena pergerakan tanah. Pengecekan itu akan dilakukan oleh Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Mereka (PVMBG) sudah konfirmasi turun minggu depan sekalian ngecek lahan relokasi yang kita ajukan, apakah masih daerah terdampak pergerakan tanah atau bukan," pungkasnya.
Diketahui, puluhan warga di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, terdampak pergerakan tanah. Tanah bergerak membuat retakan pada dinding dan keramik pada bangunan.
Tercatat ada 38 rumah, 3 ruangan sekolah, dan beberapa ruas jalan rusak akibat fenomena ini. Kerusakan ini lantas membuat warga memilih mengungsi di pos pengungsian di Lapangan Bola Simpati lantaran khawatir jika terjadi pergerakan tanah.
Simak juga 'Penampakan Jalanan di Banten Amburadul karena Pergerakan Tanah':