"Pada prinsipnya, pemerintah tidak melarang masyarakat berkegiatan. Masyarakat boleh beraktivitas, termasuk mobilisasi, jika berkomitmen menjaga protokol kesehatan, baik saat, sebelum, dalam perjalanan maupun saat sampai tujuan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB, Selasa (1/3/2022).
Selain itu, masyarakat diminta menghindari tempat yang berpotensi terjadi kerumunan. Selain itu, lansia diminta menunda melakukan perjalanan karena termasuk kelompok rentan tertular.
"Untuk mencegah kerumunan, masyarakat hendaknya menetapkan skala prioritas serta mengukur risiko penularan selama beraktivitas, contohnya masyarakat dapat menghindari tempat-tempat kerumunan untuk dikunjungi, serta menunda perjalanan khususnya bagi lansia sebagai kelompok yang rentan," ungkapnya.
Sebelumnya, kemacetan 'horor' terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar), saat libur akhir pekan panjang (long weekend) kemarin. Polri menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh.
"Kemacetan Bogor bagian dari evaluasi secara menyeluruh ya, jadi bukan hanya dari sisi lalu lintasnya saja, tapi dari sisi-sisi yang lain juga. Ini bagian dari evaluasi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Markas Besar TNI, Jalan Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2022).
Dia menambahkan evaluasi menyeluruh perlu dilakukan agar Polri dapat mengantisipasi kemacetan dengan maksimal pada libur panjang selanjutnya.
Puluhan Ribu Orang Terjebak Macet Horor Puncak
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengungkapkan kemacetan 'horor' di Puncak, Bogor, pada Sabtu (27/2) terjadi karena adanya kendaraan yang mogok. Kendaraan mogok terjadi di sejumlah titik di jalur Puncak.
"Kemarin terjadi kepadatan dikarenakan ada beberapa kendaraan yang mengalami mogok di pinggir jalan, di tengah jalan. Ada sekitar 10 kendaraan yang itu akhirnya mengakibatkan antrean yang cukup panjang," kata Irjen Suntana saat memantau lalu lintas Puncak di Pos Gadog, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2).
Suntana mengatakan kemacetan 'horor' di Puncak, Bogor, tersebut bisa teratasi dengan rekayasa lalu lintas yang diterapkan Satlantas Bogor.
"Alhamdulillah dengan rekayasa lalu lintas dan kehadiran anggota di lapangan, bekerja sama dengan teman-teman yang lain, kepadatan bisa tetap terurai," imbuhnya.
Polisi menyebutkan adanya peningkatan volume kendaraan di jalur Puncak pada akhir pekan kemarin. Total 82 ribu kendaraan menuju Puncak, Bogor, yang tercatat selama tiga hari berturut-turut.
Suntana mengatakan, dari 82 ribu itu, 50 ribu kendaraan di antaranya telah kembali ke Jakarta. Sedangkan sisanya sekitar 27 ribu kendaraan masih berada di jalur Puncak.
One way kembali diberlakukan untuk mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak pada Senin (28/2). One way berlaku untuk kendaraan dari Puncak ke Jakarta, sedangkan kendaraan menuju Puncak ditutup pada sore kemarin. (yld/jbr)