Desakan Sanksi Biar Jera Gegara Marak Tawuran di Jakarta

Desakan Sanksi Biar Jera Gegara Marak Tawuran di Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 06:00 WIB
Polisi bubarkan tawuran di Johar Baru Jakpus, Sabtu (26/2/2022) dini hari.
Polisi bubarkan tawuran di Johar Baru Jakpus, Sabtu (26/2/2022) dini hari (dok. Polres Metro Jakpus)
Jakarta -

Ramai tawuran di wilayah-wilayah di DKI Jakarta. Kondisi ini membuat Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar polisi memberi sanksi tegas.

Di Johar Baru, Senen, Jakarta Pusat tawuran terjadi dua hari berturut-turut. Tawuran melibatkan warga dari daerah-daerah yang berbeda di Senen.

Polisi mengamankan sembilan pelaku tawuran tersebut dan tiga senjata tajam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi juga sempat mengamankan 33 orang diduga hendak melakukan tawuran. Sebanyak 7 orang dijadikan tersangka.

Sementara itu, di Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), ada 3 pemuda yang menderita luka bacok. Ketiganya merupakan korban salah sasaran.

ADVERTISEMENT

Pada minggu lalu, sebanyak 23 remaja juga diamankan polisi saat konvoi dan nongkrong di Jakarta Selatan (Jaksel). Mereka diduga hendak tawuran.

"Kami mendukung aparat keamanan yang melaksanakan tugas melakukan monitoring, pelaksanaan dan menindak. Kami minta semua ditindak dan diberi hukuman, sanksi," kata Riza kepada wartawan di SMP Hang Tuah 3, Jakarta Utara, Senin (28/2/2022).

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Nahda RU/detikcom)Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Nahda RU/detikcom) Foto: Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Nahda RU/detikcom)

Riza mengimbau masyarakat, khususnya pelajar, untuk selesaikan masalah tidak dengan cara tawuran.

"Bagi masyarakat, khususnya para adik-adik, generasi muda, pelajar, kami minta apa pun permasalahannya, kita semua bersahabat, berteman, dan bersaudara. Jadi tidak perlu dan jangan sampai melakukan tindakan yang tidak terpuji, apalagi kegiatan tawuran yang dapat mencelakakan orang lain," ujar Riza.

Riza juga menekankan soal pengawasan orang tua. Diharapkan, orang tua memantau anak mereka. "Dan kita semua para orang tua, mari kita pastikan, kita jaga, kita didik, kita awasi anak kita setiap harinya," tambahnya.

Lebih lanjut, Riza meminta jangan sampai ada kegiatan-kegiatan anarkis, seperti tawuran dan pembegalan. Terlebih, aksi begal di wilayah Jakarta belum menurun.

"Jadi jangan sampai ada lagi ke depan anak-anak kita melakukan kegiatan tawuran, terlebih begal. Ini ada tren begal belum menurun, masih saja terjadi begal di beberapa daerah di sekitar Jakarta," tutur Riza.

Simak juga 'Saat Tawuran Petasan di Jakbar, 14 Pelajar Diamankan':

[Gambas:Video 20detik]



Tawuran Dua Hari Berturut-turut di Johar Baru

Tawuran remaja di perlintasan kereta api Kramat Sentiong, Johar Baru, Sabtu (26/2). Tawuran itu merupakwan tawuran kedua selama dua hari berturut-turut.

Polisi mengamankan sembilan pelaku tawuran tersebut dan tiga senjata tajam.

"Diamankan sembilan orang remaja, berikut barang bukti tiga bilah senjata tajam (dua celurit dan satu samurai)," kata Kepala Tim 2 Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Heri Priyatmoko dalam keterangannya, Sabtu (26/2).

Sehari sebelum tawuran itu, pada Jumat (25/2) sekitar pukul 02.30 WIB, terjadi tawuran dua kelompok pemuda di Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat. Tawuran tersebut diduga berawal dari saling ejek di antara dua kelompok tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Metro Johar Baru AKP Suprayogo mengatakan motif tawuran adalah kedua kelompok warga tersebut saling ejek saat main bola. Dia menyebut tawuran itu tidak berlangsung lama.

"Itu hanya warga, sebentar saja. Biasa, keributan main bola, main ejek-ejekan, kalah, terus ejek-ejekan," kata Suprayogo saat dihubungi detikcom, Jumat (25/2).

Dua Tawuran Johar Baru Tak Terkait

Polisi menyebut dua peristiwa tawuran di Johar Baru tidak terkait. Tawuran itu terjadi dua hari berturut-turut.

"Tidak ada keterkaitan," kata Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Rustian Effendi saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (26/2/2022).

Rustian mengatakan tawuran yang terjadi pada dini hari tadi berbeda dengan tawuran yang terjadi pada Jumat (25/2). Dia menyebut tawuran hari ini antara warga Kramat Sentiong dan warga Senen.

"Berbeda dengan tawuran sebelumnya. Tawuran semalam warga Kramat Sentiong dengan warga Senen," katanya.

Halaman 2 dari 3
(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads