Sebanyak tiga ruangan di MTs Arribathiyah, Lebak, ambruk pada Minggu (27/2) malam. Hal ini terjadi akibat pergerakan tanah di Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak.
Kepala MTs Arribathiyah Nasrudin mengatakan pergerakan tanah sudah terjadi sejak November 2021. Saat itu, tiga ruangan sudah mengalami rusak berat, tapi kini kondisinya sudah ambruk dan rata oleh tanah.
"Ruang kantor dan dua ruang kelas. Sekarang sudah ambruk semua, kemarin malam," ujar Nasrudin kepada detikcom, Senin (28/2/2022).
Dia memperkirakan kedalaman tanah sudah mencapai lebih dari 5 meter. Kata Nasrudin, tanah terus bergerak ke bawah setiap hari. Kondisi ini diperparah oleh hujan yang turun sejak dua hari lalu.
"Dorongan hujan, sekarang kalau hujan airnya masuk ke retakan tanah. Jadi setiap harinya, apalagi musim hujan, kena air hujan terus nyusut saja tanahnya," tuturnya.
Dia tak menyangka sekolah yang dipimpinnya rusak akibat bencana ini. Beruntung, pada saat kejadian, ruangan sudah tidak digunakan, sehingga tidak ada korban jiwa maupun korban luka.
"Ketika kondisi sudah parah kita sudah nggak menggunakan ruangan itu. Bangku-bangku juga sudah dipindah, alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar Nasrudin.
Lebih lanjut, dia berharap Pemerintah Kabupaten Lebak bisa segera membantu mengatasi persoalan ini. "Kemarin sudah ada dari Kemenag Lebak yang datang. Ya mereka sudah tau kondisi sekolah rusak. Harapannya bisa ada solusi baiknya seperti apa," ucapnya.
Untuk diketahui, pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten. Setiap malam, warga mengaku merasakan adanya pergerakan tanah.
Tercatat ada 38 rumah, satu sekolah, dan beberapa ruas jalan rusak akibat pergerakan tanah. Warga yang rumahnya rusak memilih mengungsi di Pos Pengungsian di Lapangan Bola Simpati lantaran khawatir jika terjadi pergerakan tanah kembali.
Lihat juga video 'Rumah di Wonosobo Ini Menggantung Usai Fondasi Tergerus Banjir':
(eva/eva)