Jokowi Cuit Setop Perang Tanpa 'Rusia', Legislator PD Wanti-wanti Citra Buruk

Jokowi Cuit Setop Perang Tanpa 'Rusia', Legislator PD Wanti-wanti Citra Buruk

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Minggu, 27 Feb 2022 13:01 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Fraksin Partai Demokrat Rizki Natakusumah
Rizki Natakusumah. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat (PD) Riski Natakusumah merespons cuitan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan sikap meminta perang disetop. Namun, dalam cuitan itu Jokowi tidak menyebut kata 'Rusia'.

Rizki Natakusumah merasa heran lantaran Pemerintah Indonesia yang disebut cinta damai justru malah tak mengeluarkan pernyataan yang tegas. Dia mewanti-wanti cuitan tersebut bakal berdampak buruk pada citra Indonesia di mata dunia.

"Ketika seluruh dunia, bahkan warga Rusia sendiri, mengecam invasi kepada Ukraina, sangat mengherankan Pemerintah Indonesia yang katanya cinta perdamaian malah tidak mengeluarkan statement tegas," kata Rizki Natakusumah kepada wartawan, Minggu (27/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menilai bahwa hal ini akan berdampak buruk pada citra Indonesia yang dikenal sebagai 'penjaga perdamaian dunia' yang sudah ditunjukkan selama ini. Akan sulit menjaga marwah negara di mata internasional jika kita tidak menunjukkan sikap yang lugas," lanjut dia.

Politikus PD itu menyinggung posisi Indonesia sebagai presidensi G-20. Dia mengimbau Jokowi tidak melewatkan momentum tersebut guna menjawab dinamika global.

ADVERTISEMENT

"Padahal Indonesia sekarang memiliki momentum emas sebagai presiden G-20 yang pastinya dinantikan dunia. Jangan sampai momen berharga ini terlewatkan karena presiden tidak menjawab dinamika global," katanya.

Selain itu, dia meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) seharusnya memberikan pertimbangan jitu kepada presiden terkait ini. "Kemlu seharusnya memberikan masukan yang jitu kepada istana agar peran Indonesia di forum multilateral bisa optimal," sambungnya.

Lebih lanjut, dia mendorong presiden agar responsif terhadap situasi terkini dunia dan mampu menunjukkan Indonesia bukan negara pengecut dalam melihat invasi bersenjata Rusia kepada Ukraina.

"Kami mendorong agar presiden responsif terhadap keadaan dunia. Tunjukkan jika Indonesia merupakan bangsa beradab yang tidak pengecut di hadapan kezaliman invasi bersenjata Rusia kepada Ukraina," ujarnya.

Cuitan Jokowi soal Perang

Sebelumnya, ada yang hilang dari cuitan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Luar Negeri RI saat bersikap terkait invasi Rusia ke Ukraina. 'Rusia' sama sekali tak disebut. Mengapa?

Jokowi menyampaikan sikapnya terkait kondisi terkini dunia lewat cuitan Twitter pada Kamis (24/2/2022), yaitu di hari pertama invasi Rusia ke Ukraina. Jokowi meminta setop perang tapi tak menyebut kepada siapa cuitan itu ditujukan.

"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia," demikian bunyi cuitan Jokowi.

Di hari yang sama, akun Kementerian Luar Negeri Indonesia juga menyampaikan sikap pemerintah Indonesia lewat akun Twitter resmi. Sikap itu menyinggung soal 'serangan militer di Ukraina' tapi tak menyebut 'Rusia'.

"Penghormatan terhadap *tujuan dan prinsip* piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan. Oleh karenanya, Serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian *serta* stabilitas kawasan *dan* dunia," demikian pernyataan Kemlu RI.

Simak Video: Serangan Rusia Ledakkan Kilang Minyak Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



(fca/rak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads