PPP Desak Menag Yaqut Minta Maaf soal Analogi Azan-Gonggongan Anjing

PPP Desak Menag Yaqut Minta Maaf soal Analogi Azan-Gonggongan Anjing

Jihaan Khoirunnisa - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 14:46 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PPP Muslich Zainal Abidin
Foto: Dok. PPP
Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PPP Muslich Zainal Abidin meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menarik kembali ucapannya dan minta maaf. Menurutnya. tidak tepat apabila suara azan dianalogikan dengan gonggongan anjing.

"Membandingkan suara azan dan lantunan selawat dengan gonggongan anjing, saya kira itu kurang pantas dan tidak elok. Masak suara azan dan selawat dibandingkan dengan suara anjing," ujar Muslich dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2/2022).

Politisi PPP ini menyebut ucapan Menag dapat menimbulkan kegaduhan dan ketidakharmonisan di tengah masyarakat. "Kadang ucapan yang dikeluarkan itu memiliki berimplikasi yang luar biasa. Sehingga yang terjadi justru hal yang kontraproduktif dan berdampak pada masyarakat," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, ia menyebut tidak ada yang salah dengan pengaturan toa di masjid. Karena aturan tersebut semata-mata demi menjaga harmoni dan kerukunan sosial.

"Prinsipnya selama tidak melarang total penggunaan pengeras suara di masjid dan musala, tidak ada yang salah. Saya berkeyakinan pengaturan penggunaan toa di masjid dan musala untuk kenyamanan serta kemaslahatan bersama," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dikatakannya, Surat Edaran (SE) tersebut dikeluarkan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan dalam penyelenggaraan aktivitas ibadah, serta menjamin ketertiban dan keharmonisan di tengah masyarakat.

"Sebab itu, saya kira perlu aturan sebagai pedoman bersama di tengah masyarakat, aturan tersebut harus disepakati bersama oleh masyarakat, diterima secara umum dan bisa dijadikan pijakan," terangnya.

Muslich menyebut pihaknya telah mendapat banyak masukan dari masyarakat di daerah dalam rangka reses. Masyarakat meminta DPR untuk memanggil Menag agar segera mengklarifikasi ucapannya.

"Nanti saya minta kepada sekretariat komisi VIII untuk memanggil menteri agama untuk dimintai klarifikasi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII," pungkas Muslich.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads