Selain itu, otak pembunuhan, Lelih, bersembunyi di area pemakaman, namun tidak berdekatan dengan posisi Yahya dan Doni.
Lelih kemudian melihat Fiky. Lalu, Lelih memberikan aba-aba kepada dua eksekutor melalui sambungan telepon.
"Iya itu orangnya. Oke," ujar Lelih dalam reka adegan di TPU Chober Ululjami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).
Setelah memastikan melihat korban, Lelih kemudian kembali ke dalam mobil. Dia mengaku tidak melihat proses eksekusi tersebut berlangsung.
Dalam rekonstruksi, diketahui korban sempat melakukan perlawanan terhadap tersangka sebelum dibunuh. Hal ini dikatakan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.
"Kemudian di sisi lain korban itu sempat melakukan perlawanan... pada saat ditusuk, dia melakukan perlawanan," ujar Ridwan.
Ridwan menyebut, setelah ditinggalkan oleh kedua eksekutor, korban sempat menggeser badannya beberapa kali. Hal tersebut dilakukannya untuk menyelamatkan diri.
"Kemudian pada saat dia ditinggalkan dia tergeletak, dia sempat beberapa kali pengen bangun untuk bergeser untuk menyelamatkan diri," kata Ridwan.
Namun upaya tersebut gagal dilakukan oleh Fiky. Dia tewas dengan 2 luka tusuk di tubuhnya.
Ada tiga saksi yang dihadirkan dalam proses rekonstruksi tersebut, salah satunya HN, kekasih korban.
"Saksi yang melihat ada tiga saksi, warga sendiri. Karena ini merupakan akses dari warga kampung di belakang makam, tiga saksi melewati makam melihat korban sudah tergeletak," jelas Ridwan.
"Iya (saksi yang melihat korban tergeletak), setelah kejadian, termasuk pacar korban," sambungnya.
Seperti diketahui, Fiky Firlana ditemukan tewas simbah darah di TPU Chober Ulujami pada Kamis (10/2) pagi. Dari hasil penyelidikan, polisi kemudian menangkap tiga tersangka, yakni perempuan bernama Lelih Mawali (39) serta dua orang laki-laki bernama Yahya Lubis dan Doni Ramadhan.
Simak Video 'Tangan Diborgol, Pembunuh Koki Muda di Ulujami Jalani Rekonstruksi':
(ain/isa)