Pencarian Gadis asal Kampung Cikeas Udik, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bernama Yuli Wulandari (22) akhirnya berakhir. Yuli ditemukan di sebuah tempat kos di Kota Bekasi.
Hal tersebut disampaikan oleh pacar Yuli bernama Fajar (27). Yuli ditemukan pada Rabu (23/2/2022) pagi.
Fajar bercerita mulanya ia menerima panggilan WhatsApp dari nomor tidak dikenal pada pukul 07.00 WIB. Ketika diangkat, ia mendengar suara seorang wanita yang mengaku sebagai Yuli.
"Pas saya tiduran, ada telepon lewat WA nomor baru dia bilang 'ini aku Yuli. Aku kangen pengen ditengok, tapi jangan bilang-bilang keluarga, jangan bilang-bilang ke siapa-siapa. Aa aja sendiri nengokin neng'," ujar Fajar menirukan suara Yuli ditelepon, Kamis (24/2).
Fajar pun tak seketika percaya. Ia kemudian meminta Yuli melakukan video call.
Setelah video call dan benar wanita yang menelponnya adalah Yuli, Fajar kemudian berangkat ke titik lokasi yang di-share oleh Yuli lewat WhatsApp.
Lokasi itu berada di sebuah tempat kos di Narogong, Kota Bekasi. Fajar pun sempat bertanya-tanya kepada penjaga dan penghuni kos tersebut. Pasalnya, Yuli sudah dicari-cari oleh keluarga. Bahkan postingan terkait hilangnya Yuli sudah viral.
"Sebenarnya orang-orang di sana juga tahu kalau anak ini (Yuli) sedang dicari-cari, cuman kelihatannya anaknya (Yuli) depresi jadi mereka takut nganterin sebelum ada keluarganya yang datang," kata Fajar.
Fajar memastikan penjaga dan penghuni kos itu tidak mengenal Yuli. Menurut kesaksian penjaga kos, Yuli diantar oleh sopir ojek online ke kosan itu.
Sang sopir menitipkan Yuli ke tempat kos tersebut karena terlihat depresi. Penjaga kos tidak mengetahui di mana sopir ojol itu menemukan Yuli.
Persoalan Utang
Setelah ditanya-tanya, Yuli memilih kabur karena memiliki persoalan pribadi. Ia mempunyai utang yang besar kepada rekan kerjanya sehingga ia merasa malu dengan keluarga dan memilih kabur dari rumah.
"Soalnya (Yuli) punya kasus rentenir di tempat kerjanya, dia takut sama Mbak L. 'Mbak Litu siapa?' (ucap Fajar). 'Teman kerja, saya pinjam uang ke sana, bayar setiap bulan Rp 1.400.000' (ucap Yuli)" jelas Fajar.
Yuli, terang Fajar, mulanya hanya meminjam uang sebesar Rp 400 ribu kepada rekannya yang bernama L untuk keperluan sehari-hari. Namun peminjaman itu diberlakukan bunga.
Yuli tidak bisa mengembalikan uang sesuai dengan target sehingga bunganya terus membengkak.
"(Total utang + bunga) Rp 7 juta," tuturnya.
Yuli malu memberi tahu keluarganya perihal masalah utang ini. Ia sempat depresi karena ketakutan ditagih terus oleh rekannya.
"Katanya dia pengen bunuh diri kan jadi ketakutan saya," lanjut Fajar.
Sementara itu, Yuli juga telah menjual motornya seharga Rp 3 juta. Uang tersebut digunakan untuk menutupi utangnya.
"Kondisinya (Yuli) alhamdulillah sehat, cuma kalau diajak ngobrol malu sama tetangga karena udah viral tapi sama saya biasa sih, ngobrol," ujar Fajar.
Fajar juga berterima kasih kepada detikcom melalui program #detiktif yang turut memberitakan hilangnya Yuli. "Iya, saya terima kasih juga," tutupnya.
(isa/idh)