1 Maret 2022 Hari Apa? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!

1 Maret 2022 Hari Apa? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini!

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 12:31 WIB
Close up of two children holding hands on the beach sand, summertime friendship concept.
1 Maret 2022 Hari Apa? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini! / Foto: Getty Images/iStockphoto/cienpies
Jakarta -

1 Maret 2022 hari apa? Pertanyaan ini muncul karena banyaknya peringatan internasional pada bulan depan. Dalam kalender tahunan, peristiwa internasional kerap diperingati oleh dunia.

Untuk menjawab pertanyaan 1 Maret 2022 hari apa, simak ulasan yang telah detikcom rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1 Maret 2022 Hari Apa: Ini Penjelasannya

Jika merujuk kalender PBB, 1 Maret 2022 hari apa merupakan Zero Discrimination Day. Melansir laman UNAIDS, peristiwa ini mengajak masyarakat dunia agar menjalani kehidupan yang produktif dan bermartabat.

Zero Discrimination Day alias Hari Tanpa Diskriminasi mengajak sesama agar memperoleh kasih sayang, hidup damai dan menjadi gerakan perubahan. Peringatan ini membantu menciptakan solidaritas guna mengakhiri segala bentuk diskriminasi.

ADVERTISEMENT

Dalam momen 1 Maret 2022 hari apa, UNAIDS (United Nations Program) on HIV/AIDS menyadari bahwa untuk mengakhiri ketidaksetaraan kerap membutuhkan gebrakan. Terlebih, saat ini ketidaksetaraan pendapat, jenis kelamin, usia, status, kesehatan, pekerjaan, orientasi seksual, gender, ras, etnis hingga agama masih terjadi di belahan dunia.

1 Maret 2022 Hari Apa: Begini Sejarah Hari Tanpa Diskriminasi

1 Maret 2022 hari apa telah terjawab, yakni merupakan Zero Discrimination Day (Hari Tanpa Diskriminasi). Selanjutnya, mari kenali pula sejarah dibalik peringatan tahunan tersebut.

Merujuk situs United Nations, kampanye Hari Tanpa Diskriminasi disahkan pada 1 Maret 2014. UNAIDS memilih simbol kupu-kupu sebagai transformatifnya.

Simbol tersebut sekaligus menyerukan tranformasi guna meniadakan diskriminasi. Harapannya, tahun 2030 mendatang diskriminasi tak lagi ada di seluruh sektor.

Di sisi lain, United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sudah lama meminta perhatian lebih pada penderita HIV. UNODC melihat pengidap HIV/AIDS kerap di diskriminasi sekaligus mendapat perlakuan yang berbeda setiap harinya.

Bahkan, pengguna narkoba maupun narapidana juga menghadapi stigma dan diskriminasi yang sama, yakni mendapat penolakan dari akses pelayanan. Mereka juga mendapat kekerasan fisik maupun mental.

Stigma atau diskriminasi yang mereka hadapi seringkali merupakan cara masyarakat memandang dan menilai mereka. Tak dapat dipungkiri, masyarakat umum kerap memandang rendah dan punya stigma negatif kepada pengguna narkoba, pengidap HIV/AIDS maupun narapidana.

Sejalan dengan tanggal 1 Maret 2022 hari apa, PBB menilai diskriminasi cukup merugikan jika terjadi kesenjangan di berbagai bidang. Khusus untuk pengidap HIV, diskriminasi berdampak pada mental maupun kondisi kesehatan pengidapnya.

Lahirnya Hari Tanpa Diskriminasi memabntu komunitas maupun individu di seluruh dunia agar berbicara dan menghalangi siapa pun yang hendak melakukan diskriminasi. Sebab, tak satu orang pun yang berhak mendiskriminasi sesama.

PBB turut menilai diskriminasi menjadi pelanggaran hak asasi manusia. Sifatnya pun ilegal, tidak bermoral dan manusiawi.

Oleh sebabnya, untuk mengatasi diskriminasi, PBB mengajak seluruh jajaran di tingkat individu, sosial maupun politik agar bekerja sama. Seluruh pihak diminta memberi dukungan sekaligus menghindari hal-hal yang sifatnya mempengaruhi hak manusia.

"Menghilangkan diskriminasi adalah satu langkah yang dapat memungkinkan dunia untuk mencapai target PBB dalam mengurangi diskriminasi. Ambil langkah itu, katakan ya untuk #zerodiskriminasi, berkomitmen, bertransformasi dan mari kita capai target," seruan PBB sebagaimana dikutip dari situsnya.

(azl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads