Kadinkes Ati Pramudji Hastuti mengatakan puncak gelombang virus Corona varian Omicron di Banten telah lewat. Dia menyebut hal itu berdasarkan bukti mulai menurunnya kasus harian Corona dalam sepekan terakhir.
"Mudah-mudahan kalau dilihat dari trennya, kita sudah sama DKI sudah melewati masa puncaknya karena dilihat sudah tidak ada tren naik-turun, ini sudah melandai," kata Ati kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Selasa (22/2/2022).
Ati menambahkan bahwa puncak Omicron di Banten terjadi pada waktu penambahan kasus harian mencapai 7.000 kasus positif. Jumlah penambahan 7.000 kasus dalam sehari ini juga melewati puncak pada gelombang Corona varian Delta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, Ati mengatakan sepekan terakhir penambahan kasus semakin turun menjadi 2.000 kasus per hari. Ia berharap kasus semakin melandai hingga awal bulan puasa nanti.
Meski begitu, setiap pekan, cakupan PCR atau antigen per daerah cukup tinggi. Untuk tracing kasus per daerah bisa mencapai 300 ribu lebih testing di 8 daerah.
"Itu 222 ribu untuk antigen dan 70 ribu lebih untuk PCR," sambungnya.
Kadinkes juga menyampaikan bahwa melandainya kasus bisa disebabkan oleh capaian vaksinasi. Dia mengatakan dosis pertama sudah mencapai 90 persen dan kedua sudah 62,3 persen dari target 9 juta penduduk.
Adapun dosis kedua yang masih belum mencapai target 70 persen ada di Tangerang, Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang. Sedangkan vaksinasi ke lansia sudah mencapai 85 persen.
"Tapi yang belum mencapai 60 persen vaksin lansia ada di Kota Serang baru 53 persen dan Kota Cilegon 48 persen. Dua daerah ini harus mencapai maksimal 60 persen maksimal di awal Maret nanti," pungkasnya.
(bri/lir)