Geger pos polisi lalu lintas (polantas) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) diserang oleh oknum TNI. Peristiwa penyerangan ini bermula dari teguran polisi terhadap anggota TNI yang menggeber gas motor dengan kencang.
Insiden penyerangan ini terjadi pada Minggu (20/2) siang pukul 14.05 Wita. Penyerangan oknum TNI terhadap pos polantas itu sempat membuat masyarakat di sekitar lokasi ketakutan.
Awalnya, ada seorang oknum anggota TNI yang bolak-balik di depan Polres Sinjai sambil menggeber gas motornya dengan kencang. Polisi yang berjaga di polres pun sudah menegurnya, tapi oknum TNI itu tetap saja mengulangi perbuatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus balik kedua kalinya, pas dia tancap (gas motor), dikejar. Terus didapat di jalan daerah perbatasan (Sinjai-Bone) di Kajuara, kemudian bersitegang di sana dengan anggota (polisi)," ujar Kasat Lantas Polres Sinjai Iptu Idris seperti dilansir dari detikSulsel, Senin (21/2/2022).
Setelah itu, Idris mengatakan oknum anggota TNI dan polisi yang bertikai membubarkan diri. Hanya, tak lama berselang, oknum anggota TNI ternyata ngadu ke rekannya dengan pengakuan dia baru saja dikeroyok polisi.
Penyerangan terhadap pos polantas pun dilakukan oknum anggota TNI sekitar pukul 14.00 Wita. Akibat penyerangan itu, sejumlah fasilitas rusak dan seluruh kaca di pos polantas pecah.
Satpam di Lokasi Nyaris Dikeroyok karena Dikira Polisi
Lebih lanjut, Idris membeberkan seorang satpam bank yang tidak jauh dari lokasi penyerangan hampir menjadi korban. Pasalnya, seragam satpam bank itu mirip dengan polisi sehingga dikira anggota kepolisian.
"Intinya jangan sampai masyarakat panik, karena ada satpam bank juga diburu dikira polisi (saat kejadian penyerangan)," tutur Idris.
Simak video 'Poster 'Wadas Melawan' Dibawa-bawa Saat Pria Lempar Molotov ke Pos Polisi':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Idris mengatakan ada polisi di pos polantas saat itu. Namun, anggota polisi yang berada di lokasi kejadian juga langsung melarikan diri.
"Ada juga tadi (anggota) di depan Pos Lantas, 'pak kalau tidak lari ka na injak ka tentara'," katanya.
TNI-Polri Gelar Rapat Tertutup
Usai insiden penyerangan pos polantas oleh oknum TNI, pimpinan dari masing-masing instansi menggelar rapat tertutup. Rapat dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
"Ini masalah sudah diambil alih pimpinan dan sudah diredam, situasi dan kondisi Sinjai aman terkendali, sudah dilaporkan ke Pimpinan atas. Kasatlantas diperintahkan perbaiki pos seperti semula, jangan ciptakan suasana (tidak kondusif)," terang Idris.
Pimpinan masing-masing instansi pun sepakat agar oknum yang terlibat dalam penyerangan, baik TNI maupun polisi untuk tidak memperkeruh keadaan. Dia menyebut para pimpinan tak ingin masyarakat ketakutan.
"Aman mi, Dek. Cuma untuk jaga kondusif saja. Ya kembali normalisasilah. Jangan membuat masyarakat takut, gaduh, dengan adanya kejadian ini. Kita minimal membuat kondisi masyarakat Sinjai tidak ketakutan dan panik," imbuhnya.
Baca berita selengkapnya di sini.