Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kebanyakan manggung dibanding mengurus banjir terkait putusan PTUN Jakarta untuk mengeruk total Kali Mampang. Gerindra DKI Jakarta menilai serangan PSI ke Anies tak spesial.
"Biasa saja serangan PSI, tidak ada yang spesial dan menarik. Pak Anies manggung di mana itu?" kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).
Syarif pun menyebut Anies tak membuat kontroversi seperti yang disampaikan PSI DKI Jakarta. Justru PSI, kata Syarif, yang seolah-olah selalu membuat kontroversi terkait Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontroversinya Pak Anies di mana? Justru saya berpikir karena PSI selalu kontra dengan Pak Anies jadi seolah seolah Pak Anies bikin kontroversi," ujar Syarif.
"Makanya jadinya kontroversi. Kalau Anies-nya sendiri lagi bekerja eksekusi program, mana sempat bikin kontroversi-kontroversi," sambungnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini juga menyebut mengantongi data Pemprov DKI Jakarta mengeruk Kali Mampang sebelum putusan PTUN Jakarta. Kerja Pemprov DKI Jakarta itu menurut Syarif dapat dilihat di akun medsos Pemkot Jaksel.
"Permintaan patuhi putusan PTUN itu tentu wajib karena kita negara hukum. Tetapi di luar konteks hukum sejatinya pengerukan Kali Mampang selalu rutin dikeruk. Data-data yang saya miliki menunjukan pemprov cukup serius atasi pendangkalan Kali Mampang, salah satunya dengan pengerukan," imbunya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana sebelumnya menyebut Anies Baswedan kebanyakan manggung dibanding mengurus banjir. Menurutnya, hal itulah yang membuat Anies berakhir dihukum PTUN untuk mengeruk total Kali Mampang.
"Kami sudah prediksi. Sudah Tidak heran lagi. Wajar saja Pak Anies dihukum. Selama 5 tahun menjabat, Pak Anies selalu disibukkan dengan hal-hal kontroversial, kebanyakan manggung. Lupa sama upaya pencegahan banjir. Padahal, program pencegahan banjir sudah jelas tertuang di RPJMD dan Perda-Perda. Anggaran APBD-nya pun besar. Triliunan rupiah. Nggak tahu nunggu apa lagi. Masa, nunggu Jakarta tenggelam dulu, baru dikerjakan? Segera eksekusi. Salah siapa berarti Jakarta banjir?" kata Justin kepada wartawan, Jumat (18/2).
Justin meminta Anies segera melaksanakan putusan pengerukan total Kali Mampang. Dia menyebut banjir merupakan masalah Jakarta dari tahun ke tahun.
"Masalah kita dari dulu itu kan banjir. Ya, nggak akan hilang, kalau Pemprov DKI-nya juga tidak serius menanggapi permasalahan ini. Kami minta Pak Anies untuk segera mengeruk total Kali Mampang dan membangun turap. Jangan ditunda-tunda lagi. Ini sudah masuk puncak musim hujan. Masalah kapan akan banjir, kan tidak bisa ditunda-tunda juga. Jadi tolong, disegerakan. Prioritaskan, tuntaskan," tutur Justin.