Indonesia sebagai anggota reguler Governing Body International Labour Organization (ILO) memiliki hak suara pemilihan Direktur Jenderal ILO. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan hak suara tersebut bakal dimanfaatkan pemerintah untuk mendorong berbagai kepentingan ketenagakerjaan.
Hal itu disampaikan Ida usai bertemu secara virtual dengan kandidat Direktur Jenderal ILO Muriel Penicaud di Jakarta, Kamis (17/2/2022).
"Proses pemilihan dan hak suara Pemerintah Indonesia perlu dimanfaatkan untuk mendorong berbagai kepentingan Indonesia dalam substansi ketenagakerjaan di ILO maupun tata kelola ILO, " jelas Ida dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).
Ida menyampaikan Pemerintah Indonesia menyambut baik visi dan misi yang diusung oleh Muriel sebagai kandidat Direktur Jenderal ILO. Pemerintah Indonesia, kata dia, berharap Muriel dapat menyalurkan aspirasi Indonesia melalui keterwakilan staf pada organisasi ILO, baik berdasarkan kawasan maupun keseimbangan gender serta penguatan sosial dialog sebagai wadah tripartit dalam memperbaiki kualitas ketenagakerjaan.
Menurut Ida, Muriel berupaya melakukan pendekatan dengan para anggota ILO untuk bersama-sama membangun ILO yang kuat, relevan, dan modern untuk mewujudkan kemakmuran di berbagai negara.
"Bersama-sama, mari membuat kemajuan sosial menjadi kenyataan bagi semua," cetus Ida.
Ida mengulas Muriel pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja Perancis dari bulan Mei 2017 hingga Juli 2020. Ia memiliki catatan positif saat memegang jabatan tersebut.
"Saya dengar, saat masa kepemimpinannya, Muriel Penicaud melakukan beberapa reformasi struktural pada penurunan pengangguran dan ketidaksetaraan yang sangat signifikan," ungkap Ida.
Ida berharap jika nantinya terpiilih Muriel dapat mempercepat pencapaian visinya dengan memperjuangkan kesempatan yang melarang semua diskriminasi dan memastikan adanya keadilan sosial untuk semua.
Sementara itu, Muriel menyatakan komitmennya membawa ILO menjadi organisasi yang dapat memberdayakan semua orang untuk menyelaraskan pembangunan ekonomi, perlindungan lingkungan dan keadilan sosial.
"Termasuk melawan ketidaksetaraan dengan membangun akses universal terhadap perlindungan sosial yang memadai," urai Muriel.
Simak video 'BPJS Ketenagakerjaan Investasikan Rp 372,5 T Dana JHT':
(akd/ega)