Bekasi, Jawa Barat, sempat direndam banjir tadi pagi. Banjir merendam setelah hujan deras mengguyur.
"Hujan deras yang turun di Kota Bekasi pada Rabu, 16 Februari 2022, mengakibatkan terjadinya pohon tumbang dan genangan air di beberapa titik di wilayah Kota Bekasi. Genangan air juga disebabkan oleh bertambahnya debit air di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bekasi, yang berdampak pada daerah aliran Sungai Bekasi," kata BPBD Bekasi dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022).
Berikut ini fakta-fakta soal banjir di Bekasi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Banjir di 4 Kecamatan
![]() |
Berdasarkan laporan BPBD Bekasi per pukul 05.00 WIB, banjir menggenangi empat kecamatan, yakni Jatiasih, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, dan Bekasi Utara. Titik banjir terparah dilaporkan terjadi di Kelurahan Bekasi Jaya.
2. Tinggi Air Ada yang Sampai 3 Meter
BPBD melaporkan Gang Kali Maya RT 01, 02 RW 05, Kelurahan Bekasi Jaya, terendam banjir hingga 300 sentimeter atau 3 meter. Kemudian Gang Semar RT 04 RW 04, Kelurahan Bekasi Jaya, teredam banjir setinggi 2 meter.
Selain itu, genangan banjir tinggi lain ditemukan di Gang Mawar RT 08 RW 03, Kelurahan Margahayu. BPBD melaporkan ketinggian air di titik tersebut mencapai 2 meter.
3. Pondok Gede Permai Terdampak
![]() |
Pantauan detikcom pada Kamis (17/2/2022), pukul 09.30 WIB, ketinggian air di depan gapura perumahan setinggi 50 cm. Namun tinggi air di dalam perumahan Pondok Gede Permai bisa mencapai 1 meter lebih.
Menurut warga, titik banjir lebih dari 1 meter berada di Jalan Badriyah Raya. Warga terlihat menyelamatkan barang berharganya.
Terlihat juga perahu karet BPBD hilir mudik melintasi banjir. Beberapa warga dievakuasi menggunakan perahu karet.
Salah seorang warga yang berada di lokasi menyebutkan air mulai meluap sejak Rabu (16/2), pukul 23.00 WIB. Lalu pada pada Kamis (17/2), pukul 01.00 WIB, air seketika meninggi hingga 90 cm.
"Jam 01.30 maleman itu air udah kenceng, pintu rumah udah nggak ketahan lagi sama air," ujar Nia ketika ditemui di lokasi banjir.
Selengkapnya di halaman berikutnya
Simak Video 'Penampakan Tanggul Jebol yang Jadi Penyebab Banjir Perumahan PGP Bekasi':
4. Polisi Dikerahkan Bantu Warga
![]() |
Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kompol Erna Ruswing menambahkan, setidaknya ada 32 polisi yang diterjunkan dari Polsek Jatiasih dan Polres Metro Kota Bekasi. Polisi pun menurunkan dua perahu untuk memudahkan evakuasi.
"Sebanyak 32 anggota dari Polsek Jatiasih dan Polres Kota Bekasi dikerahkan untuk membantu evakuasi warga," ucap Erna ketika ditemui di lokasi banjir, Kamis (17/2/2022).
Erna mengatakan evakuasi sudah berjalan sejak dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat ini kepolisian masih terus melakukan evakuasi.
5. Banjir karena Tanggul Jebol
![]() |
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki meninjau banjir yang terjadi di Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. Menurut Tri, banjir ini merupakan dampak dari jebolnya tanggul Kali Bekasi. Selain itu, nantinya pemerintah akan menambah sand bag untuk meminimalkan kemungkinan banjir susulan.
"Jadi hari ini kita sudah koordinasi dengan BWSCC Kementerian PU. Kemudian hari ini akan dikirimkan dua alat, untuk kita lakukan dengan menggunakan apa, metode sand bag tapi dalam teknologi yang lebih kuat lagi. Nah, alat ini, mungkin pukul 12.00-13.00 WIB, alatnya akan datang," terang Tri.
"Sehingga mudah-mudahan nanti sampai sore ini bisa dalam kondisi relatif lebih baik walaupun belum aman," lanjutnya.
Tri mengatakan penanganan jangka panjang untuk mencegah banjir di wilayah Bekasi sudah berjalan saat ini. Namun, menurutnya, persoalan tidak hanya terjadi di Bekasi. Dia meminta pemerintah setempat juga memperhatikan bagian hulunya.
"Ini kan penanganan konkret sedang berjalan. Jadi artinya ini perlu adanya tahapan dan target kita selesaikan dalam kurun waktu 3 tahun. Ini masih dalam tahun kedua. Nah, itu kalau sudah selesai, karena itu kan titik krusialnya di sini ni di rumah Arab ini. Nanti kita bisa lakukan dan tentunya, dapat memiliki karakteristik, dan manajemen teknisi yang lebih baik lagi lah," ujarnya.
Tri lantas menyinggung Kali Sunter yang menurutnya sudah sempit. Dia mendorong agar Kali Sunter segera dinormalisasi.
"Memang hanya ada beberapa titik yang jadi kelemahan kita kaya misalnya Kali Sunter karena memang kapasitas nya sudah sangat minimalis itu yang perlu kita lakukan normalisasi dengan segera," ucapnya.