Guyon 'Oh Jadi Pemilu' Anggota DPR Warnai Seleksi KPU-Bawaslu

Guyon 'Oh Jadi Pemilu' Anggota DPR Warnai Seleksi KPU-Bawaslu

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 16 Feb 2022 17:56 WIB
Gedung DPR/MPR
Gedung Nusantara atau gedung kura-kura di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Dok. detikcom)
Jakarta -

Ada momen yang menarik perhatian saat proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test para calon anggota KPU dan Bawaslu RI periode 2022-2027 oleh anggota DPR RI. Momen itu terjadi saat anggota Komisi II DPR dari Fraksi PPP Achmad Baidowi mengutarakan pertanyaan kepada calon anggota Bawaslu Lolly Suhenty.

Achmad Baidowi atau Awiek awalnya menyampaikan pertanyaan kepada Lolly terkait upaya advokasi yang disiapkan jika pengawas Pemilu di tingkat ad hoc di daerah nantinya terlibat konflik dengan peserta Pemilu. Dia menyinggung saat penyelenggaraan Pemilu 2019 ada pengawas di tingkat ad hoc mengalami penganiayaan saat menjalankan tugas pengawasannya.

"Kita punya pengalaman di Pemilu 2019 kemarin khususnya teman-teman yang pengawas di tingkat ad hoc di lapangan itu memang tidak mudah dalam menjalankan fungsi pengawasannya, sering kali terlibat konflik termasuk juga dengan peserta Pemilu," kata Awiek dalam agenda fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan juga anggota panwas ad hoc itu menjadi korban penganiayaan, misalkan karena atribut kampanyenya ditertibkan, mereka jadi korban penganiayaan. Kira-kira model advokasi yang disiapkan ketika Ibu terpilih menjadi anggota Bawaslu itu seperti apa? Jangan sampai teman-teman di bawah dilepas begitu aja," lanjut Ketua DPP PPP itu.

Awiek kemudian melanjutkan pertanyaannya. Dia menyinggung Pemilu berikutnya yang akan diselenggarakan pada 2024 mendatang. Namun anggota Komisi II lain berceletuk soal pemilu.

ADVERTISEMENT

"Kita tahu Pemilu 2024 nanti dilakukan serentak di...," ujar Awiek terpotong sejenak.

Kalimatnya terhenti lantaran ada celetukan dari anggota lain.

"Kalau jadi Pemilu kan...," ujar Awiek.

"Oh jadi...," balas anggota lain tersebut. Namun wajahnya tak tampak pada siaran langsung di kanal YouTube Komisi II DPR RI.

"Ya pasti pemilulah, sementara kan pasti pemilu, gitu, kan. Ini Pak Wahid memang begitu, Buya," sambung Awiek terkekeh seraya menunjuk kolega di sebelahnya. Sontak terdengar pula tawa dari para anggota lain.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Awiek lantas menegaskan pihaknya konsisten gelaran pemilu dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Sementara pilkada serentak dilaksanakan pada November 2024.

"Kita konsisten dengan keputusan yang dibikin di DPR lah, bahwa jadwal pemilu 14 Februari 2024, Komisi II, gitu, kan. Ada pilkada juga di November 2024," kata Awiek.

Awiek kemudian menanyakan kepada Lolly terkait relevansi keberadaan lembaga permanen seperti Bawaslu yang hanya akan menyelesaikan tugasnya paling lama 2 tahun lagi.

"Artinya tugas penyelenggara Pemilu selesai paling lama 2 tahun, setelah itu tidak ada lagi. Apa masih dibutuhkan lembaga permanen penyelenggara Pemilu, termasuk Bawaslu, setelah Pemilu 2024? Namanya usulan, berpendapat, boleh. Meskipun norma undang-undangnya belum diubah. Terima kasih, Ketua," ucap Awiek mengakhiri pertanyaannya.

Halaman 2 dari 2
(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads