Kapolres Kampar soal Desakan Dicopot: Dinamika Negara Demokrasi

Kapolres Kampar soal Desakan Dicopot: Dinamika Negara Demokrasi

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 16 Feb 2022 09:26 WIB
Ramai Spanduk Muhammadiyah Minta Kapolres Kampar Dicopot karena A

Spanduk bernada protes terhadap Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba, beredar luas di sejumlah titik di Kampar, Riau. Spanduk itu berisikan protes dan minta Kapolres dicopot!

Dari sejumlah foto yang diterima detikcom, terlihat spanduk disebar di beberapa lokasi di Kampar. Spanduk dilayangkan kader dan warga Muhamadiyah Kampar.

Dalam spanduk, tertulis penolakan sikap kasar dan arogan Kapolres AKBP Rido. Terutama saat bertemu kepala sekolah, guru dan kepala desa di daerah Kampar.
Spanduk desakan Kapolres Kampar AKBP Rido Purab dicopot. (dok. Istimewa)
Pekanbaru -

Spanduk dari masyarakat bermunculan mendesak Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal mencopot Kapolres Kampar AKBP Rido Purba yang dinilai arogan dan kasar. AKBP Rido Purba merespons atas munculnya desakan tersebut.

"Biasa itu, dinamika negara demokrasi," ucap Rido saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (16/2/2022).

Rido menilai spanduk yang bertebaran di sejumlah titik di Kampar itu karena sikap tegasnya. Ia tidak mempersoalkan sikap tegasnya diartikan lain oleh masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya orangnya tegas. Kalau diartikan lain, itu persepsi," katanya.

Rido mengaku selama ini ia tegas dalam bertugas. Terutama untuk pelaksanaan vaksinasi di daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya sebagai Kapolres mendukung dan melakukan upaya maksimal dalam percepatan vaksinasi di Kabupaten Kampar," katanya.

Sebelumnya, sejumlah spanduk bertebaran di sejumlah lokasi di Kampar, Selasa (15/2) pagi. Spanduk itu berisi protes atas ucapan kasar dan tindakan arogan Kapolres.

Dalam spanduk berlogo Muhammadiyah itu, masyarakat meminta Kapolres Kampar dicopot. Desakan datang dari sejumlah warga serta simpatisan dan kader Muhammadiyah Kampar.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kampar Almi Zarlis membenarkan pihaknya turut memasang spanduk. Dia mengatakan aksi protes itu juga buntut pemanggilan sejumlah kader dan guru.

"Kronologinya panjang. Itu terkait status Facebook salah satu guru kemarin. Kata kasar itu disampaikan saat pertemuan di Kampar," kata Almi.

Almi mengatakan sangat menyayangkan ucapan kasar yang dilontarkan Kapolres, terutama dalam berbagai pertemuan di Kampar.

"Kita sangat menyayangkan sikap arogan dia. Iya (minta dicopot). Karena ini juga bukan kejadian pertama, sama wartawan juga itu ada. Ini tidak sesuai adat istiadat kita, kan harusnya menerima tamu baik-baik," katanya.

Tidak hanya arogan dan kasar. Kapolres juga dinilai melakukan pemanggilan ke Kepala SD Muhammadiyah, Ustaz Herman Hidayat, yang mengkritik sikap kasar dan arogannya lewat media sosial.

Herman didatangi ke sekolah di Batu Belah dan dipaksa datang ke Mapolres. Saat ada polisi datang, Herman sedang mengikuti rapat guru di SD Muhammadiyah Batu Belah.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads