Viral di media sosial Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengekspor minuman keras (miras) tradisional ballo alias tuak ke Turki. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sulsel lantas membantah kehebohan tersebut.
"Wah, itu salah persepsi. Bukan ballo yang diekspor ke Turki," ungkap Kadisdag Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo kepada detikcom, Selasa (15/2/2022).
Dalam unggahan viral, Disdag Sulsel disebut mengekspor hingga 5 ton ballo ke Turki. Disdag Sulsel lantas menegaskan bahwa yang diekspor adalah gula merah yang bahan bakunya memang dari ballo.
"Jadi ballo manis dari Jeneponto itu diolah dahulu di Makassar. Diproses menjadi gula merah cair, selanjutnya baru diekspor," jelasnya.
Ekspor gula merah ini merupakan kerja sama dengan UMKM binaan Dinas Koperasi. Permintaan dari Turki bulan ini memang sebanyak 5 ton.
"Kita optimis bisa penuhi. Apalagi bahan baku dasarnya, yaitu ballo cukup melimpah di Jeneponto," tuturnya.
Ballo Jeneponto disadap dari pohon Lontara. Pohon ini mudah ditemukan nyaris di seluruh wilayah Jeneponto.
"Justru dengan adanya permintaan ekspor ini bisa mengikis stigma negatif soal ballo. Ini juga sebenarnya ballo manis," tuturnya.
Ashari mengatakan harga ballo akan makin memiliki nila tambah jika diolah menjadi gula merah cair dan diekspor. Harganya tentu berbeda bila dijual dalam bentuk bahan baku dasar seperti ballo manis.
"Terbukanya pasar ekspor gula merah cair ini juga sangat harapkan memberi efek positif. Terutama meningkatkan taraf hidup masyarakat di sana," jelasnya.
Simak juga 'Jokowi Bangga Mobil Buatan RI Diekspor ke Australia':