Angka pasien positif virus Corona di Sumut terus meningkat meski Gubernur Sumut Edy Rahmayadi telah mengeluarkan instruksi untuk menangani lonjakan kasus. Edy menilai hal itu karena virus lebih jago daripada instruksi yang dikeluarkannya.
"Virus lebih jago dari instruksi (gubernur)," kata Edy di kantin kantor Gubsu, Medan, Selasa (15/2/2022).
Hal itu disampaikan Edy setelah meninjau perpindahan pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di atas trotoar yang ada di sebelah kantor Gubsu. Para pedagang ini dipindahkan ke kantin yang berada di dalam kantor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali soal virus Corona, Edy mengatakan instruksi yang dikeluarkannya terus berjalan. Namun kenaikan kasus positif Corona tidak bisa dihindari.
"Semua daerah naik, kita kedatangan tamu yang tidak bisa dihindari," tuturnya.
Edy mengatakan kasus positif ini akan terus meningkat jika masyarakat tidak mau mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu, Edy meminta masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.
"Apalagi kalau rakyat kita tidak bisa dikendalikan, protokol kesehatan dan vaksinasi yang harus disegerakan," jelasnya.
Sebelumnya, Gubsu mengeluarkan 10 instruksi untuk mencegah penyebaran virus Corona di Sumut. Salah satu poin instruksi itu adalah tes PCR acak untuk pendatang dari Jawa dan Bali.
"Melaksanakan swab RT-PCR acak pada pendatang dari Jakarta, Jawa, dan Bali di bandar, pelabuhan dan terminal bus," kata Edy saat rapat penanganan pandemi virus Corona di Medan, Senin (7/2).
Edy meminta petugas yang ada langsung melakukan tes kepada pendatang yang sampai di bandara. Edy mengingatkan untuk melakukan tes ini akan mendapatkan penolakan dari penumpang.
"Ini enggak gampang, lo, berkelahi nanti kalian. 'Enggak mau aku', gitu nanti dia," ucapnya.
Simak Video 'Corona RI Per 15 Februari: Tambah 57.049 Kasus, Sembuh 26.747 Orang':