Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengenang soal dia berdebat bersama Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur tahun 2018 yang lalu. Edy mengatakan saat itu dia tak mampu menjawab pertanyaan soal stunting.
Edy menyampaikan hal itu saat mengukuhkan Muhammad Irzal sebagai Kepala BKKBN Sumut yang baru. Edy awalnya bercerita soal dia yang ditugasi mengawal program keluarga berencana (KB) saat masih menjadi anggota TNI dulu.
"Sejak saya letnan dua, salah satu tugasnya adalah membantu di tingkat desa agar mengendalikan keluarga berencana ini," kata Edy dalam sambutannya di rumah dinas Gubsu, Medan, Senin (14/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengatakan proses mengawal pelaksanaan KB merupakan salah satu tugas dari TNI saat itu. TNI, kata Edy, saat itu dilibatkan hingga ke Posyandu.
Selain persoalan KB, TNI juga aktif mengawal program agar tidak terjadinya stunting. Namun saat itu, kata Edy, masyarakat belum mengenal istilah stunting.
"Tapi dulu tidak tahu apa itu stunting," ujarnya.
Bukan hanya orang-orang dulu, Edy mengatakan dia juga sempat tidak mengetahui apa itu stunting. Edy mengatakan dia tidak mampu menjawab soal stunting ketika ditanya saat debat pada pemilihan gubernur.
"Jangan kan saat itu, saya mau jadi gubernur ditanya soal stunting sama Djarot saat itu, saya enggak bisa jawab apa itu stunting," tuturnya.
Edy mengatakan orang-orang dulu hanya mengetahui soal kekurangan gizi. Mengawal agar tidak terjadinya kekurangan gizi inilah yang dimaksud Edy sebagai tugas dari TNI saat itu.
"Yang ingin kami sampaikan adalah aparat kita benar-benar masuk ke dalam job description, tupoksi. Tapi sekarang enggak lagi," jelas Edy.
(afb/mud)