PKS Anggap Wajar Jokowi Disejajarkan Soeharto, Singgung Kasus Wadas

PKS Anggap Wajar Jokowi Disejajarkan Soeharto, Singgung Kasus Wadas

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 15 Feb 2022 07:27 WIB
Mardani Ali Sera
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menganggap wajar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) disejajarkan dengan Presiden RI Soeharto dengan narasi 10 kesamaan di dua era tersebut. Mardani menyebut 10 kesamaan yang dibeberkan memiliki dasar.

"YLBHI punya data. Jadi penyamaan itu wajar dan boleh. Sekilas saya baca 10 kesamaan itu punya dasar," kata Mardani saat dihubungi, Senin (14/2/2022).

Lebih lanjut, Mardani lantas membeberkan sejumlah alasan kenapa 10 kesamaan itu punya dasar. Dia menyebut Jokowi dan Soeharto sama-sama suka infrastruktur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keduanya suka infrastruktur, terlihat nyata," ucapnya.

Kemudian, anggota Komisi II DPR RI ini menyinggung kasus Wadas yang terjadi beberapa hari lalu yang menurutnya juga menjadi bukti. Selain itu, dia juga menyinggung soal kebijakan yang banyak ditolak publik seperti UU Cipta Kerja.

ADVERTISEMENT

"Kasus Wadas bisa menjadi bukti perencanaan risiko jadi catatan. Poin 5, orientasi legal tapi banyak ditolak publik seperti UU Cipta Kerja contohnya," ujarnya.

Namun demikian, politikus PKS ini menyebut pemerintahan Jokowi tidak perlu bereaksi berlebihan terkait postingan tersebut. Menurutnya pemerintah hanya perlu menjawab dengan bukti jika hal tersebut dirasa salah.

"Tinggal dijawab dengan bukti dan fakta sebaliknya jika tidak dirasa benar. Usul saya, anggap saja ini bagian masukan bagi mereka yang ingin Pak Jokowi tidak jatuh karena banyak pemujanya," tuturnya.

"Cukup dengan kerja nyata dan ikut masukan masyarakat khususnya aktivis. Itu biar publik yang menilai," lanjut dia.

Simak video 'Manuver Ganjar Pranowo Merespons Polemik Wadas':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

YLBHI Sejajarkan Foto Jokowi-Soeharto

Sebelumnya, akun Instagram YLBHI mengunggah foto Jokowi dan Soeharto sejajar mengenakan jas dan peci warna hitam. YLBHI menyebut foto tersebut dibuat oleh koalisi masyarakat sipil.

"Itu buatan koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Indonesia, ada banyak member-nya," kata Ketua YLBHI M Isnur kepada wartawan.

Akun Instagram Fraksi Rakyat Indonesia juga memposting foto Jokowi sejajar dengan Soeharto. Akun YLBHI dan Fraksi Rakyat Indonesia sama-sama memberikan keterangan pemerintahan Jokowi serupa dengan Orde Baru atau Orba.

Berikut 10 poin kesamaan pemerintahan Jokowi dan Orba versi Fraksi Rakyat Indonesia:

1. Mengutamakan pembangunan fisik dan serba "dari atas" ke "bawah" untuk kejar target politik minus demokrasi.
2. Pembangunan bernuansa koruptif dan nepotis
3. Tidak ada perencanaan resiko untuk masyarakat yang terdampak pembangunan sehingga menciptakan kemiskinan (pemiskinan) struktural
4. Pembangunan tidak berizin atau dengan izin yang bermasalah
5. Legal (UU dan Kebijakan) namun tanpa legitimasi suara rakyat.
6. Melayani kehendak kekuasaan dan elite oligarki dengan cara perampasan & perusakan lingkungan.
7. Menstigma rakyat yang melawan perampasan hak dengan melawan pembangunan, komunis, radikal, anarko
8. Menangkap, mengkriminalisasi bahkan tak segan menembaki rakyat yang mempertahankan hak hingga terbunuh
9. Pendamping & warga yang bersolidaritas dihalangi bahkan ditangkap
10. Mengontrol narasi, informasi termasuk membelokkan fakta

Halaman 2 dari 2
(maa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads