Status Gunung Tangkuban Perahu: Getaran Gunung Tangkuban Perahu Masih Dipantau
Informasi penting lainnya terkait status Gunung Tangkuban Perahu yakni langkah Badan Geologi dalam memonitor gunung tersebut. Eko menuturkan, saat ini seismograf merekam getaran terus menerus yang diakibatkan oleh hembusan gas maupun angin.
Energi seismik yang diestimasi berdasarkan perata-rataan nilai amplitudo seismic (Real time Seismic Amplitude Measurements/RSAM) menunjukkan fluktuasi tetapi belum teramati adanya peningkatan yang signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan estimasi nilai koherensi seismik Stasiun RTU, pada bulan Februari 2022 menunjukkan adanya penurunan nilai koherensi yang terjadi akibat peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Tangkuban Parahu," katanya.
Dari situ, pada tanggal 12 Februari lalu, sejak pukul 11.43 WIB hembusan asap berwarna putih terlihat dari Kawah Ecoma dengan intensitas tipis hingga kuat. Adapun tingginya mencapai 100 meter dari dasar kawah.
Sedangkan pada 13 Februari lalu, asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang teramati dari Gunung Tangkuban Perahu. Adapun tinggi asap berkisar 20-60 meter dari dasar kawah.
"Pengamatan visual dan instrumental yang dilakukan mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu belum mengalami peningkatan yang signifikan," imbuhnya.
(azl/imk)