Status Gunung Tangkuban Perahu kini dipertanyakan usai menyemburkan asap putih pada Sabtu (12/2) lalu. Semburan asap tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB.
Untuk mengurangi keresahan warga, kini Badan Geologi telah mengeluarkan status Gunung Tangkuban Perahu. Badan Geologi pun sudah mewanti-wanti warga agar tetap berhati-hati.
Simak status Gunung Tangkuban Perahu sebagaimana yang disampaikan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status Gunung Tangkuban Perahu: Masih Berada di Kategori Normal
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani mengungkapkan, saat ini status Gunung Tangkuban Perahu masih di level 1 atau dalam kategori normal. Dia mengungkapkan, semburan itu merupakan hal wajar yang terjadi pada gunung api aktif.
Dia menjelaskan lebih rinci penyebab semburan asap tersebut. Menurutnya, fenomena itu disebabkan oleh semburan gas dari kawah. Artinya, hal tersebut wajar terjadi di objek wisata khususnya pada gunung api yang aktif.
Kendati demikian, dia mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi. Meski status Gunung Tangkuban Perahu dalam kategori normal, namun pihaknya tidak merekomendasikan masyarakat untuk beraktivitas di dekat kawah.
Status Gunung Tangkuban Perahu: Begini Peringatan Badan Geologi
Usai mengetahui status Gunung Tangkuban Perahu, simak pula peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Geologi. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono menyatakan, semua pihak perlu mewaspadai aktivitas Gunung Tangkuban Perahu.
Dia menuturkan, kegempaan Gunung Tangkuban Perahu didominaso oleh gempa embusan yang berkaitan dengan aktivitas permukaan. Oleh sebabnya, hal ini mengakibatkan perunahan pada medium misalnya seperti terbentuknya rekahan sehingga hembusan asap keluar di Kawah Ecoma.
"Pola ini juga teramati sebelum erupsi Juli 2019, saat itu disertai peningkatan kegempaan vulkanik yang signifikan namun pada Februari 2022 ini tidak teramati adanya peningkatan kegempaan," tutur Eko melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (14/2/2022).
Atas hal itulah, Eko meminta pengunjung maupun pedagang di kawasan Gunung Tangkuban Perahu perlu waspada terhadap letusan freatik di gunung tersebut.
"Karena itu (letusan freatik) dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala peningkatan vulkanik yang jelas," ucap Eko.
Di sisi lain, dia meminta seluruh pihak agar waspada terhadap meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Misalnya tidak berlama-lama berada di sekitar area kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu.
"Hal itu harus dilakukan agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa," ujar Eko.
Informasi lainnya soal status Gunung Tangkuban Perahu dapat disimak di halaman berikutnya.