GP Ansor Terima Laporan Banyak Polisi Bersenjata-Listrik Padam di Wadas

GP Ansor Terima Laporan Banyak Polisi Bersenjata-Listrik Padam di Wadas

Matius Alfons - detikNews
Sabtu, 12 Feb 2022 18:02 WIB
Luqman Hakim
Ketua GP Ansor Luqman Hakim (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua GP Ansor Luqman Hakim mengungkap kondisi terkini di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, pasca-insiden. Luqman mengatakan, berdasarkan laporan LBH Ansor, Desa Wadas masih terisolasi.

Luqman mengatakan pihak GP Ansor telah berada di Desa Wadas sejak Rabu (9/2). Sejak saat itu, GP Ansor mengumpulkan data terkait insiden yang terjadi di lokasi.

"LBH Ansor turun langsung ke lokasi konflik di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jateng, sejak 9 Februari kemarin. LBH Ansor memperoleh banyak data dari warga yang pro dan kontra pembebasan lahan. LBH Ansor juga bertemu dan melakukan wawancara terhadap beberapa warga yang pernah ditangkap polisi," kata Luqman dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, anggota DPR Fraksi PKB Dapil Jawa Tengah VI ini juga memaparkan kondisi di Desa Wadas per Jumat (11/2) malam kemarin. Dia menyebut masih banyak polisi bersenjata api hingga kondisi desa yang terisolasi.

"Banyak warga yang masih trauma atas peristiwa pengepungan, penangkapan, dan penahanan warga oleh aparat polisi. Masih sangat banyak polisi berjaga dengan senjata lengkap dan membawa anjing pelacak (K-9). Listrik PLN masih padam. Sudah sejak Senin (7/2) listrik dimatikan oleh PLN dan sinyal seluler sulit diperoleh, menyebabkan informasi dari Desa Wadas tidak mudah diakses. Desa Wadas masih terisolasi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Atas laporan itu, Luqman pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menarik seluruh pasukan dari Desa Wadas. Langkah ini, kata dia, demi mengurangi trauma warga.

"Meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera merealisasikan komitmennya menarik seluruh pasukan polisi dari Desa Wadas dan sekitarnya. Penarikan pasukan ini penting untuk mengurangi faktor traumatik warga," ujarnya.

Simak selengkapnya di halama berikutnya.

Saksikan Video 'Aliansi Rakyat Minta Kapolres Purworejo-Kapolda Jateng Dicopot Terkait Wadas':

[Gambas:Video 20detik]



Wakil Ketua Komisi II DPR ini juga meminta agar pihak PLN segera menyalakan kembali listrik di Desa Wadas. Selain itu, dia meminta provider telekomunikasi mengembalikan sinyal seperti semula.

"Meminta kepada PLN agar segera menghidupkan kembali aliran listrik ke Desa Wadas sehingga warga dapat kembali berkegiatan dengan normal. Aksi sepihak PLN mematikan listrik di Desa Wadas sejak hari Senin (7/2) merupakan tindakan zalim dan melanggar UU Perlindungan Konsumen," tuturnya.

"Meminta kepada provider telekomunikasi seluler agar segera menormalkan kembali sinyal seluler di Desa Wadas. Mematikan jaringan seluler di Desa Wadas merupakan tindakan sewenang-wenang, merugikan konsumen, dan menghalangi warga mendapatkan keadilan," lanjut dia.

Yang terakhir, dia juga berharap adanya bantuan trauma healing terhadap warga Desa Wadas, baik yang ditangkap maupun yang tidak ditangkap. "Mengimbau kepada semua pihak yang peduli untuk ikut memberi pendampingan psikologis guna menghilangkan trauma warga Desa Wadas. Trauma tidak hanya dialami warga yang pernah ditangkap polisi, tetapi juga warga lainnya, termasuk anak-anak," ungkapnya.

Bupati Purworejo Minta Tak Ada Pihak Luar Ikut Campur

Bupati Purworejo Agus Bastian akhirnya muncul pasca-insiden di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo. Dia berbicara tentang proyek yang memicu insiden di Wadas.

Dia mengatakan Bendungan Bener merupakan proyek besar yang dibutuhkan oleh Purworejo. Alasannya, mayoritas masyarakat Purworejo merupakan petani.

"Kalau proyek ini sampai nggak jadi, yang rugi kan Purworejo," kata Bastian seperti dikutip dari detikjateng, Sabtu (12/2/2022).

Dia menyampaikan harapan agar polemik di Desa Wadas segera selesai. Dia mengingatkan Desa Wadas memiliki peran penyumbang material untuk pembangunan Bendungan Bener. Dia mengaku turut mencari solusi atas permasalahan ini.

"Bagaimana caranya agar semua (warga yang pro dan kontra penambangan batu andesit di Desa Wadas) bisa menerima. Kita cari cara agar permasalahan ini bisa reda," ujarnya.

Dia berharap pihak di luar Desa Wadas tak ikut campur permasalahan di Desa Wadas. Dia khawatir masuknya pihak luar dalam masalah ini akan memperkeruh keadaan.

"Yang terpenting, jangan ada pihak luar yang masuk ke situ. Kalau ada pihak luar tidak berkepentingan masuk ke situ, orang yang tadinya sudah oke jadi bermasalah lagi," ucap Agus.

Halaman 2 dari 2
(maa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads