Gerindra menyindir balik PDIP yang mengkritik Gubernur DKI Anies Baswedan soal penurunan tingkat kemacetan Jakarta. Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani menganggap capaian baik bisa bermakna buruk di mata oposisi.
"Jadi mau apa pun hal yang baik, bila yang memandang dan menilai dari pihak yang sudah tidak berkenan atau tidak suka tentunya hal yang baik pasti akan menjadi tidak baik bagi mereka yang bukan pendukung," kata Rani kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Rani tak menampik apabila penurunan kemacetan tak terlepas dari situasi pandemi COVID-19 yang membatasi warga dalam beraktivitas. Meski begitu, dia memandang Pemprov DKI telah mengupayakan berbagai kebijakan demi mengurai kemacetan. Misalnya, melalui penerapan ganjil-genap.
"Memang sih apa yang disampaikan teman-teman PDIP juga tidak salah karena memang lagi pandemi, kalau itu yang jadi tolak ukur. Tapi perlu diingat, sebelum pandemi hadir Pemprov sudah berusaha keras mengatasi kemacetan di Jakarta, salah satunya dengan diberlakukannya ganjil genap," ujarnya.
Untuk itu, Rani mengingatkan supaya PDIP maupun anggota dewan lainnya memberikan kritik sesuai fakta sebenarnya. Kemudian memberikan solusi komprehensif mengatasi permasalahan tersebut.
"Jadi sebagai pendukung yang waras dan realistis saya mengajak buat semua pihak untuk bisa mengakui apa hal yang baik memang baik, yang kurang kiranya bisa dipahami dan dibantu masukan dan solusinya," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan data yang mencantumkan peringkat kemacetan Jakarta 2021 turun dibanding pada 2020. Anggota DPRD Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menganggap Anies lucu.
"Lucunya itu melebihi Srimulat. Cuma kalau Srimulat memang sebenarnya cerdas," kata Gilbert Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Srimulat sendiri merupakan grup lawak legendaris. Kembali ke Gilbert. Dia mengaku heran karena Anies kerap memamerkan data yang bukan merupakan hasil kerjanya.
Dia mencontohkan Anies dan Pemprov DKI gencar memamerkan Jakarta bebas macet dan langit biru pada 2021. Padahal, menurut dia, kondisi itu terjadi karena banyak warga yang memilih menetap di rumah akibat pandemi Corona.
"Gubernur ini lucu mirip Srimulat. Sewaktu puncak gelombang 1 juga memamerkan Jakarta bebas macet dan langit biru, padahal itu karena pandemi yang sedang heboh-hebohnya dan masyarakat semua spontan menutup perumahan hingga sekarang belum dibuka," ujar Gilbert.
Simak juga 'PAN soal Pilpres: Banyak Orang Hebat, Ada Anies, RK, Ganjar':
(taa/idn)