Jawaban Ganjar Usai Ditegur Ketum PBNU soal Insiden Wadas

Jawaban Ganjar Usai Ditegur Ketum PBNU soal Insiden Wadas

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 14:46 WIB
Jakarta -

Insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) saat BPN hendak melakukan pengukuran lahan yang akan dijadikan proyek tambang masih menjadi sorotan. Salah satunya oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, yang meminta pemerintah memperbaiki komunikasi dengan warga Desa Wadas.

Dilansir dari detikJateng, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku siap membuka ruang dialog lebih intens saat menanggapi pernyataan Gus Yahya. Ganjar pun berterima kasih kepada Gus Yahya.

"Maturnuwun, Gus Yahya. Ruang diskusi, ruang rembugan dg siapa saja terus kita buka. Baik yg pro maupun yg kontra," cuit Ganjar lewat akun Twitternya @ganjarpranowo yang dikutip detikJateng pada Jumat (11/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menyatakan siap berdiskusi juga dengan pihak-pihak yang selama ini mendampingi warga Desa Wadas. Dia berharap, dengan adanya diskusi atau rembuk, semua pihak dapat saling memahami.

"Termasuk juga dengan teman2 yang selama ini menjadi mendampingi dan jadi perantara. Semoga intensitas rembukan atau diskusi itu bisa membuka pemahaman kita semua," tulis Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ganjar juga menyertakan video Gus Yahya berdurasi sekitar 2 menit dalam cuitannya. Video itu menayangkan Gus Yahya sedang bicara dalam forum Muskerwil PWNU Jawa Tengah dan Harlah NU ke-99.

"Di dalam masalah yang sedang hangat, di Purworejo, di Wadas. Dibutuhkan perbaikan komunikasi agar ada improvement komunikasi pemerintah dan warga. Agar masalah yang sudah terlanjur meletup tidak makin jadi dan bisa diselesaikan sebaik-baiknya," kata Gus Yahya, Kamis (10/2).

Gus Yahya menjelaskan ada beberapa hal yang memang harus dilakukan pemerintah dengan agenda besarnya. Namun dia mengingatkan masih ada hak-hak dari warga.

"Karena memang ada hal-hal yang harus dilakukan pemerintah dengan agenda besar menyangkut bangsa, tapi ada hak-hak para warga yang terkait dengan agenda-agenda itu. Kita tidak perlu tergesa-gesa mempolitisasi masalah semacam ini sebagai masalah antara pemerintah dengan rakyat, pemerintah menindas rakyat dan sebagainya," jelas Gus Yahya.

"Yang kita butuhkan sekarang adalah jalan keluarnya dan Nahdlatul Ulama insyaallah akan siap terus hadir mendampingi rakyat dan membantu pemerintah melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat itu sendiri," imbuhnya.

Gus Yahya juga yakin permasalahan di Wadas bisa selesai dengan baik karena Ganjar Pranowo juga merupakan warga Purworejo.

(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads