Kagetnya Warga Tangsel 'Divonis' Positif COVID-19, Padahal Tak Tes PCR

Kagetnya Warga Tangsel 'Divonis' Positif COVID-19, Padahal Tak Tes PCR

Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 14:15 WIB
Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi (Rolando FS/detikcom)
Ilustrasi Aplikasi PeduliLindungi (Rolando FS/detikcom)
Depok -

Seorang karyawan swasta, Jamaludin (36), kaget menerima pemberitahuan dia positif COVID-19. Padahal dia mengaku tidak pernah melakukan swab PCR sama sekali.

Jamaludin mengaku pada Rabu (9/2/2022) menerima pesan WhatsApp dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyatakan dia positif COVID-19. Dia lalu mengecek ke aplikasi PeduliLindungi.

"Saya mengecek aplikasi PeduliLindungi dan mendapatkan hasil PCR positif dari laboratorium RS Brawijaya, Depok. Sebelumnya tidak pernah melakukan PCR swab sekalipun di RS Brawijaya Depok," kata Jamaludin saat dihubungi, Jumat (11/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamaludin 'divonis' positif COVID-19 terhitung sejak Rabu (9/2), statusnya di PeduliLindungi pun menjadi berwarna hitam. Jamaludin yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) itu lalu mengurus status hitam tersebut agar kembali normal.

"Saya nggak bisa ke mana-mana selama dua hari. Dari jam 03.00 pagi sampai malam masih telepon 119 menanyakan gimana. Terus telepon ke pihak RS," kata Jamal.

ADVERTISEMENT

Jamaludin mengaku menghubungi 119 extension 9 untuk menanyakan hasil dan mekanisme perubahan status di PeduliLindungi yang menurutnya tidak benar. Ia lalu diarahkan untuk menghubungi pihak RS secara langsung.

"Saya menghubungi RS Brawijaya Depok melalui call centre namun belum berhasil dan saya kembali menghubungi IGD RS Brawijaya, Depok," sambungnya.

Jamaludin mengakui perlu tahapan yang panjang untuk menegaskan statusnya di aplikasi PeduliLindungi. Setelah menghubungi pihak RS, Jamaludin mendapat jawaban bahwa perubahan status masih dalam pengurusan ke Pusdatin.

Per Jumat (10/2) malam, Jamaludin mengatakan statusnya di PeduliLindungi sudah kembali hijau atau negatif COVID-19. Namun ia masih meminta permintaan maaf secara tertulis dari RS.

"Saya minta sama mereka ada surat permintaan maaf dari rumah sakit secara tertulis kepada saya. Ada bentuk tanggung jawab dan mereka mengakui kalau itu kelalaian dari rumah sakit," katanya.

Simak penjelasan pihak RS di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Alasan Adanya Kesalahan Data Status Tes Covid-19 di PeduliLindungi':

[Gambas:Video 20detik]



Penjelasan Pihak RS

Pihak RS Brawijaya menjelaskan masalah yang dihadapi Jamaludin. Pihak RS juga menyampaikan permintaan maaf.

"Nama yang sama dan tanggal lahir yang sama, itu kami akuin ada kesalahan dan kami sudah meminta maaf," kata Supervisor on Duty (SOD) Marketing RS Brawijaya Depok, Wahyuana Kumala, saat dimintai konfirmasi terpisah.

Dia mengatakan RS Brawijaya tidak lepas tangan terkait kesalahan input data tersebut. Dia mengaku sejak Jamaludin menyampaikan pengaduan, pihaknya berupaya mengurus perubahan status di PeduliLindungi.

"Dan kami sudah juga melakukan pelaporan ke PeduliLindungi untuk perubahan mengenai data tersebut kalo ada salah input data dari kami," ucapnya.

"Dan kami juga sudah membuat surat ke pusdatin untuk supaya PeduliLindungi-nya Pak Jamaludin itu tidak hitam, tapi sudah berubah hijau lagi," tambah Wahyu.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads