Keluarga Cerita Kronologi Siswa SMP di Palembang Diduga Dianiaya Kepsek

Keluarga Cerita Kronologi Siswa SMP di Palembang Diduga Dianiaya Kepsek

M Syahbana - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 11:46 WIB
Pelajar di Palembang mengalami luka dalam di perut akibat dianiaya kepsek
Pelajar di Palembang diduga dianiaya Kepsek (Foto: Prima Syahbana-detikcom)
Palembang -

Seorang siswa SMP H (15) di Palembang harus dioperasi karena mengalami luka dalam di perut diduga akibat penganiayaan oleh kepala sekolah. Pihak keluarga menceritakan kronologi kejadian.

Kakak kandung H, Sinta, mengatakan adiknya mengidap penyakit sebelum mendapat hukuman dari kepala sekolahnya. Dia menyebut penyakit itu tidak separah sebelum dugaan penganiayaan terjadi.

"Iya memang benar. Tapi sebelum kejadian sakitnya tidak separah itu," kata Sinta kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinta mengatakan peristiwa yang membuat kesehatan adiknya semakin memburuk berawal pada 16 November 2021. Saat itu, katanya, H berangkat ke sekolah dan telat masuk ke kelas. H kemudian diberi hukuman oleh kepala sekolahnya.

"Jadi gini, pas waktu masuk (ke sekolah) dia telat baris gara-gara beli sarapan di depan sekolah. Ternyata dia telat, pas telat yang lain sudah pada baris, dia baru datang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sinta mengatakan Kepsek tersebut menyuruh H berdiri di barisan depan dan dihukum push up hingga bagian belakang tubuhnya diduga diinjak oleh kepala Sekolah.

"Kemudian dipanggil lah dia oleh Kepsek di suruh baris bagian depan. Adik saya baris bagian pertama, dia di hukum di suruh push up, adik saya tidak sanggup, diinjaklah oleh kepsek bagian belakangnya," ujar Sinta.

Usai kejadian itu, katanya, kondisi kesehatan H semakin memburuk. Pada awal Januari 2022, H harus menjalani operasi.

"Ketahuan semakin parahnya itu di awal Januari 2022, Sakit infeksi usus. Tapi kalau tidak di tambahi injakkan itu tidak bakal separah itu sakitnya bertambah nyeri di bagian belakang. Dan pada 7 Januari kemarin adik saya menjalani operasi pertama," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kakak H lainnya, Lestari, menyebut adiknya mengalami luka dalam di perut diduga akibat dianiaya kepala sekolah. Dia menyebut adiknya tidak bisa mencapai 100 kali push up dan berujung dugaan penganiayaan.

"Awalnya dia mual biasa, terus dia sembuh. Nah, hari itu dia masuk ke sekolah, tapi dia telat dan dia diberikan hukuman push up 100 kali," kata Lestari di RSUD Bari Palembang, Jumat (11/2).

"Dia ini luka campur sakit di perutnya usai kejadian itu makanya dia langsung di operasi, ini ususnya luka ususnya keluar. Kondisinya sangat parah dan dirawat di RSUD Bari. Kami sudah buat laporan di Polrestabes Palembang," sambungnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengaku saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data terkait kejadian tersebut. Polisi masih menunggu laporan resmi dari pihak keluarga.

"Laporannya belum ada, tapi kami sudah mulai ngumpulin data-data keterangan, tentu akan ditindaklanjuti," kata Tri dimintai konfirmasi.

Halaman 3 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads