Pelajar di Palembang Dioperasi Perut Diduga Gegara Dianiaya Kepsek

Pelajar di Palembang Dioperasi Perut Diduga Gegara Dianiaya Kepsek

Prima Syahbana - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 10:36 WIB
Pelajar di Palembang mengalami luka dalam di perut akibat dianiaya kepsek
Pelajar di Palembang mengalami luka dalam di perut akibat dianiaya kepsek. (Prima Syahbana/detikcom)
Palembang -

Seorang siswa SMP bernama Hendri (15) di Palembang, Sumatera Selatan, terpaksa harus terbaring lemah di rumah sakit. Ia mengalami luka dalam di perut akibat dianiaya kepala sekolah.

"Awalnya dia mual biasa, terus dia sembuh. Nah, hari itu dia masuk ke sekolah, tapi dia telat dan dia diberikan hukuman push up 100 kali," kata Lestari, kakak kandung Hendri, ketika ditemui wartawan di RSUD Bari Palembang, Jumat (11/2/2022).

Diduga karena Hendri warga Karang Anyar, Gandus, Palembang, itu tak sanggup mencapai 100 kali push up, kata dia, bagian perut Hendri kemudian diinjak kepala sekolah. Peristiwa itu terjadi pada November 2021 di sekolah swasta yang berada tak jauh dari kediaman Hendri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus, karena tak bisa sampai 100 kali perutnya diinjak, dia bilang sakit, dijawab kepala sekolah syukurlah (rasain)," katanya.

Bahkan, kata Tari, Hendri tak hanya diinjak di perut, Hendri juga mengaku di tampar kepala sekolah dalam kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Usai diinjak perutnya, dia juga ditabok (ditampar) oleh kepala sekolah itu," terangnya.

Setelah kejadian itu, menurut Lestari, Hendri mulai merasakan sakit dan lama-kelamaan sakitnya bertambah parah hingga di bagian pinggang itu dia mengalami luka. Saat ini Hendri telah menjalani operasi pertama, dan dalam waktu dekat akan kembali menjalani operasi ke dua, karena lambung berada di luar.

"Dia ini luka campur sakit di perutnya usai kejadian itu makanya dia langsung di operasi, ini ususnya luka ususnya keluar. Kondisinya sangat parah dan dirawat di RSUD Bari. Kami sudah buat laporan di Polrestabes Palembang," sambungnya

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengaku saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data terkait kejadian tersebut, termasuk menunggu laporan resmi dari pihak keluarga.

"Laporannya belum ada, tapi kami sudah mulai ngumpulin data-data keterangan, tentu akan ditindaklanjuti," kata Tri dimintai konfirmasi detikcom terpisah.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads