PSI soal Insiden Wadas: Tak Bijak Jika Suara Berbeda Dianggap Melawan

PSI soal Insiden Wadas: Tak Bijak Jika Suara Berbeda Dianggap Melawan

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 10:33 WIB
Ken Ragil Turyono
Ken Ragil Turyono (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyesalkan insiden yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). PSI mendesak komitmen Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melindungi warga Wadas dari kekerasan.

"Kami sadar benar pembangunan untuk menyejahterakan rakyat harus terus berjalan. Namun, di negara berdasarkan Pancasila, perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan bijaksana. Pembangunan tanpa kekerasan harus bisa dilakukan," kata Ketua DPW PSI Jateng Ken Ragil Turyono dalam keterangan yang diterima dari DPP PSI, Jumat (11/2/2022).

"Kita punya mekanisme musyawarah mengurai titik tengkar menjadi titik temu. PSI meminta agar tidak ada lagi kekerasan di Wadas," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ragil berharap pandangan yang berbeda di Wadas didengar dan dicarikan solusi. Dia mengingatkan agar aspirasi warga Desa yang berbeda dianggap sebagai perlawanan ke pemerintah.

"Sangat tidak arif dan bijaksana jika suara yang berbeda dianggap melawan pemerintah. PSI meminta agar pemerintah pusat, daerah dan aparat terkait mengedepankan mendengar dan mencari win-win solution," tegas Ken Ragil.

ADVERTISEMENT

PSI juga mengapresiasi Gubernur Ganjar Pranowo yang datang menemui warga Desa Wadas dan meminta maaf. PSI mengingatkan permintaan maaf Ganjar harus dibarengi komitmen perlindungan warga Desa Wadas.

"Kami sangat mengapresiasi langkah Mas Ganjar Pranowo yang meminta maaf dan mengambil tanggung jawab terkait Wadas. Namun bagi kami, permintaan maaf harus pula diiringi komitmen melindungi masyarakat agar tidak terjadi lagi kekerasan," ucap Ken.

Ken Ragil juga menekankan perlunya tindak lanjut dan jalan tengah agar proyek pemerintah di Desa Wadas tetap berjalan dan masyarakat merasakan manfaatnya.

"Perlu ada keseriusan dalam mencari solusi yang dapat diterima semua pihak," imbuhnya.

Simak video 'Kondisi Terkini Pascabentrok di Desa Wadas':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ganjar Minta Maaf

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya secara terbuka meminta maaf terkait insiden pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Purworejo, kemarin. Ganjar juga memastikan bahwa warga yang sempat ditangkap akan segera dilepas.

"Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman," ujar Ganjar seperti dilansir detikJateng, Rabu (9/2).

"Saya minta maaf dan saya minta maaf," demikian ditegaskan kembali oleh Ganjar di ujung kalimatnya.

Halaman 2 dari 2
(rfs/zak)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads