Gerilya Densus 88 Sasar Terduga Teroris di Bengkulu hingga Yogyakarta

Gerilya Densus 88 Sasar Terduga Teroris di Bengkulu hingga Yogyakarta

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 21:01 WIB
Densus 88 geledah rumah terduga teroris di kompleks elit Kota Bandung.
Ilustrasi (Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris dalam gerilya di dua provinsi. Para terduga teroris itu ditangkap di Bengkulu hingga Yogyakarta.

Pada Rabu (9/2/2022), Densus 88 menangkap penjual roti bakar yang tinggal di Kasihan, Bantul. Densus juga mengamankan 6 barang bukti.

"Betul, ada satu yang diamankan. Namun yang mengamankan dari Densus 88, kita hanya mem-backup pengamanan di lokasi pada saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku oleh pihak Densus," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan kepada detikJateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ketua RT setempat, Dwi Rahmanto, mengatakan peristiwa bermula saat polisi mendatangi kediaman F sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu (9/2). Kala itu polisi datang untuk memberi tahu ada seorang warganya yang diduga terlibat jaringan terorisme.

"Tadi pagi sekitar jam 08.15 WIB saya didatangi Polda DIY bahwa ada terduga, terduga mungkin jaringan teroris. Tapi setelah saya cek nama itu di data tidak ada, mungkin dia pindah secara online tapi nama ayahnya yang bersangkutan saya kenal," ucap Dwi saat ditemui di Soragan, Bantul, Rabu (9/2).

ADVERTISEMENT

Dwi mengatakan polisi tidak berseragam itu mengatakan akan melakukan penggeledahan di rumah kontrakan F. Polisi lalu meminta Dwi menyaksikan penggeledahan tersebut.

"Terus bilang sama saya kalau jam 09.00 WIB akan dilakukan penggeledahan di rumah F itu. Karena sebelum jam 09.00 WIB F sudah ditangkap di jalan sama mereka (polisi)," ujarnya.

Dwi menjelaskan penggeledahan itu berlangsung sekitar satu jam. Dari penggeledahan itu, Dwi menyebut ada 6 benda yang diamankan.

"Tadi ada 6 barang bukti terdiri dari 3 buku terus KTP terus KIS (kartu Indonesia sehat), dan satu unit smartphone," ucapnya.

Densus 88 Antiteror juga mengamankan seorang warga berinisial S, warga Pedukuhan Widoro, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Ini merupakan penangkapan kedua di Bantul.

Tetangga S, Wisnu, menjelaskan aparat Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah sejak pukul 19.00 hingga 20.00 WIB, Rabu (9/2). Pasalnya, dari informasi yang dia peroleh, S telah diamankan Densus, petang harinya.

"Untuk terduga ditangkap di luar rumah saat Magrib tadi dan selanjutnya dilakukan penggeledahan di rumahnya," kata Wisnu saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (9/2) malam.

Penggeledahan tersebut, kata Wisnu, disaksikan oleh Ketua RT dan Kepala Dukuh Widoro. Menurutnya, dari penggeledahan itu, petugas membawa beberapa benda.

"Penggeledahannya tadi sekitar satu jam, dan untuk barang-barang yang dibawa petugas ada beberapa buku dan pisau," ujarnya.

Simak juga 'Ahli Jaringan Teroris Sebut Kehadiran Munarman di Baiat Bagian Dukung ISIS':

[Gambas:Video 20detik]




Gerilya di Bengkulu

Pada hari yang sama, Densus 88 juga menangkap seorang petani desa Bajak 1, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Warga yang berinisial MT itu diduga terlibat jaringan terorisme.

"Terduga keseharian sebagai petani. Terduga sering mengisi tausiah dan ceramah agama," kata Kepala Desa (Kades) Bajak 1, Darsono kepada wartawan, Rabu (9/2).

Dari informasi yang dihimpun, MT diamankan di depan Bank Bengkulu, Taba Penanjung. MT langsung dibawa ke Mapolda Bengkulu.

Setelah menangkap MT, Densus 88 menggeledah rumahnya. Darsono menyebut MT sudah 16 tahun tinggal di desanya.

"Terduga memang mengembangkan yayasan Rumah Duafa di wilayah Kecamatan Taba Penanjung dan merupakan pengurus TPQ di Desa Bajak 1," tutup Darsono.

Selain MT, polisi mengamankan 2 orang lainnya. Salah satu yang diamankan berprofesi sebagai dosen berinisial RH. Terduga teroris ini ditangkap di Kelurahan Tebeng, Kota Bengkulu, di sebuah Yayasan tempat RH bekerja.

WS istri terduga RH mengatakan, tim Densus menangkap suaminya saat sedang bekerja. Selain itu, menggeledah rumah dan membawa buku-buku serta dokumen.

"Suami saya seorang ustaz yang biasa mengisi dakwah, dan seorang dosen, bukan teroris, bahkan juga seorang ketua RT ditempat tinggal kami," kata WS saat diwawancarai pada Kamis (10/2).

WS menjelaskan selama ini suaminya tidak pernah melakukan hal-hal yang menjurus pada aksi teroris. Dulu memang pernah menjadi pengawas di aliran kepercayaan dan tidak berhubungan dengan aksi teroris.

"Dulu pada tahun 2003 pernah juga ditangkap dengan tuduhan yang sama, namun akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti terlibat," jelas WS.

WS berharap suaminya bisa segera dibebaskan agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga dan bisa beraktivitas lagi.

"Tim yang menangkap suami saya mengatakan akan mengamankan RH selama dua minggu, bila tidak terbukti akan dilepaskan kembali, namun bila terbukti akan diproses lebih lanjut," ungkap WS.

Sementara itu, satu terduga lagi atas nama KH ditangkap di Kelurahan Sidomulyo, yang merupakan ketua yayasan dan seorang guru ngaji.

Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno menjelaskan memang ada pengamanan tiga terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror di tiga tempat berbeda di Bengkulu.

"Tim Densus 88 sudah mengamankan tiga terduga teroris, kita Polda Bengkulu hanya bersifat membantu pengamanan saja, yang memproses adalah pihak Densus 88," kata Sudarno saat memberikan keterangan, Kamis (10/2).

Sudarno mengatakan masyarakat tidak perlu panik karena sudah menjadi tugas Polri memberikan rasa nyaman ke masyarakat dan, bila memang ada indikasi mengarah ke teroris, akan ada penindakan dari kepolisian.

"Polri berusaha melindungi masyarakat, agar kegiatan terorisme tidak terjadi di masyarakat dan bila ada Polri akan melakukan penindakan," tutup Sudarno.

Halaman 2 dari 3
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads