Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial SU (52) di Bantul, Yogyakarta. Densus menyebut SU diduga ingin menyerang kantor polisi.
"Keterlibatan SU ingin melakukan aksi amaliyah dengan melakukan penyerangan terhadap kantor polisi," ujar Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dimintai konfirmasi, Kamis (10/2/2022).
Aswin mengatakan SU diduga telah berbaiat ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal tersebut SU lakukan pada tahun 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SU pada tahun 2016 berbaiat kepada ISIS Abu Bakar al Baghdadi. Pada tahun 2019, berbaiat kepada ISIS Abu Ibrahim al Hashimi al Quraishi," jelasnya.
Selain itu, Aswin menjelaskan SU diduga pernah mengikuti pelatihan militer dalam rentang waktu 2016-2019. Saat ini, SU masih diinterogasi penyidik Densus 88.
"Saat ini dilakukan proses pendalaman berupa interogasi dan penyidikan," ujar Aswin.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Yogyakarta berinisial RAU (32) dan SU (52). Keduanya ditangkap di Bantul dan Tegalrejo, kemarin.
"Penangkapan dua tersangka terorisme Yogya, atas nama RAU di Tegalrejo, Yogya, tanggal 9 Februari 2022, dan SU di Bantul, Yogya, tanggal 9 Februari 2022," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (10/2).
Ramadhan mengatakan SU dan RAU diduga berasal dari jaringan JAD. Keduanya berasal dari wilayah Yogyakarta. Keduanya diduga telah berbaiat ke ISIS
"Jaringan JAD wilayah Jogja," ucapnya.
RAU disebut pernah mengikuti uji coba bom 'Gunung Sepuh' di Bantul pada 2018. SU, Ramadhan menjelaskan, pernah mengikuti pelatihan militer bersama JAD dan ingin menyerang kantor polisi.
"RAU ikut uji coba bom Gunung Sepuh, Bantul, 2018. SU pernah ikut latihan militer IDAD bersama kelompok JAD Jogja 2016-2019, ingin melakukan amaliyah dengan melakukan penyerangan ke kantor polisi," tutur Ramadhan.