RI Sesalkan Kunjungan Presiden Taiwan Tanpa Koordinasi
Jumat, 12 Mei 2006 09:53 WIB
Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Menko Polhukam Widodo AS menyesalkan adanya kegiatan di luar izin teknis yang dilakukan oleh pesawat Kepresidenan Taiwan yang mendarat di Bandara Hang Nadim Batam pada Kamis kemarin. Kejadian ini dianggap dapat mempengaruhi hubungan RI dengan Cina."Kita menyesalkan bahwa sebenarnya kalau untuk kepentingan teknis pengisian bahan bakar seharusnya pesawat semalam sudah bisa meningglkan Batam," ujar Widodo AS di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (12/5/2006) pukul 07.00 WIB sebelum bertolak ke Bali bersama Presiden SBY untuk menghadiri KTT D-8.Lebih jauh menurut Widodo, kejadian ini dapat mengubah persepsi masyarakat internasional tentang kebijakan luar negeri Indonesia."Pada dasarnya kebijakan luar negeri kita konsisten dengan One China Policy. Seharusnya ini menjadi sesuatu yang dipahami oleh seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai daerah. Ini menjadi referensi dalam setiap kegiatan yang dilakukan dalam kerjasama dengan berbagai pihak," tegasnya.Untuk mengklarifikasi masalah ini, menurut Widodo, SBY sudah menghubungi Gubernur Provinsi Kepulauan Riau untuk mengetahui apa saja yang dilakukan pesawat Taiwan ini. "Presiden SBY baru saja berkoordinasi dengan Gubernur Kepri mengenai apa saja kegiatan mereka di Batam," tegasnya.Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan rombongan Presiden Taiwan Chen Shui-Bian di Batam menimbulkan kontroversi. Walau dianggap kunjungan tak resmi, Staf Ahli Wapres RI Alwi Hamu muncul di tengah rombongan itu. Informasi yang dihimpun detikcom, tadi malam rombongan Presiden Taiwan menginap di Hotel Panorama Batam. Presiden Taiwan membawa rombongan 145 pengusaha yang dikabarkan akan menjajaki kerja sama di bidang ekonomi di Batam. Bahkan hari ini Presiden Taiwan dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Kepri Ismet Abdullah dan Walikota Batam. Di Bali, Menlu Hassan Wirajuda menyatakan belum mengetahui informasi perihal kedatangan Presiden Taiwan ini. Dirinya enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. Hassan berjanji, Deplu akan menelusuri permasalahan ini.
(bal/)