Jokowi Apresiasi Peran ACT-A Terkait Vaksin COVID: Arsitektur Kesehatan Dunia

Jokowi Apresiasi Peran ACT-A Terkait Vaksin COVID: Arsitektur Kesehatan Dunia

Dwi Andayani - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 03:12 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi peran The Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A). Jokowi mengatakan ACT-A mendorong pengembangan obat, alat, hingga vaksin covid-19.

"Direktur Jenderal WHO terimakasih atas undangannya, saya sangat mengapresiasi peran ACT-A dalam mendorong pengembangan dan akses yang berkeadilan terhadap obat alat diagnosis, dan vaksin Covid-19," ujar Jokowi dalam pidato yang disampaikan secara virtual pada acara ACT-Accelerator Campaign 2022, Rabu (9/2/2022).

Jokowi mengatakan ACT-A merupakan bagian penting dalam arsitektur kesehatan dunia. Menurutnya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan, terutama dalam ketimpangan vaksinasi global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ACT-A merupakan bagian penting arsitektur kesehatan dunia, sekaligus bukti nyata manfaat multilateralisme. Ke depannya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan termasuk untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi global," kata Jokowi.

Jokowi juga menyinggung sebagai Presidensi G20 Indonesia menjadikan penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas.

ADVERTISEMENT

Berikut isi pidato lengkap Jokowi dalam acara ACT-Accelerator Campaign 2022:

Direktur jenderal WHO terimakasih atas undanganya, saya sangat mengapresiasi peran ACT-A dalam mendorong pengembangan dan akses yang berkeadilan terhadap obat alat diagnosis, dan vaksin covid-19.

ACT-A merupakan bagian penting arsitektur kesehatan dunia, sekaligus bukti nyata manfaat multilateralisme. Kedepannya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan termasuk untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi global.

No one is safe until everyone is. Saya mengajak negara-negara dan donor menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat dukungannya terhadap ACT-A.

Sebagai Presidensi G20 Indonesia menjadikan penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas. Dunia harus lebih siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan.

Setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk menyiapkan diri dari ancaman pandemi berikutnya. Berbagai pembenahan harus kita lakukan, penguatan kapasitas negara berkembang harus mendapatkan perhatian khusus saat yang sama negara berkembang juga harus diberdayakan sebagai solusi, negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin dan alat kesehatan.

Untuk itu kerjasama, riset, investasi dan transfer teknologi mutlak dilakukan, solidaritas dan kerjasama adalah kunci kita untuk keluar dari pandemi dan membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih.

Peran G20 sangat penting dalam membangun arsitektur kesehatan dunia, termasuk dalam mendorong dukungan pembiayaan bagi negara berkembang, recover together, recover stronger. Terimakasih.

(dwia/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads