Paham yang diajarkan Bustar adalah paham radikal. Yang berakibat orang yang ikut kajian Bustar mengalami proses radikalisasi. Hal itu terlihat dari keterlibatan para murid-muridnya dalam tindak pidana terorisme.
"Misalnya pasangan suami-istri Rulli-Ulfa yang menjadi pelaku bom gereja di Jolo, Filipina, pada 2009. Begitu juga Lukman bersama istrinya Sahfitri, pelaku bom Gereja Katedral Makassar pada 2021," ungkap majelis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, saat ini adalah lebih dari 40 murid Bustar menjadi terdakwa tindak pidana terorisme. Dalam jaringan ISIS, posisi Bustar ini disebut sebagai ideolog ISIS.
"Posisi ideolog ini sangat penting karena dia punya pengetahuan yang luas terkait ideolog ISIS, sehingga dia menjadi sumber rujukan bagi kelompok ISIS di Makassar. Peran ideolog ini sangat berbahaya, karena para ideolog inilah yang bisa mencetak seseorang menjadi teroris. Melalui kajian-kajiannya, seorang ideolog seperti Terdakwa Ustad Bustar mampu meradikalisasi murid-muridnya hingga murid-muridnya bersedia melakukan aksi terorisme," pungkas majelis.
(asp/zak)