Petaka Teriakan Maling Kembali Makan Korban Jiwa

Petaka Teriakan Maling Kembali Makan Korban Jiwa

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 09 Feb 2022 05:01 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Kabupaten Bekasi -

Belum lekang ingatan terkait insiden pengeroyokan yang menewaskan Wiyanto Halim di Cakung, Jakarta Timur. Kakek berusia 89 tahun itu tewas dikeroyok setelah diteriaki maling.

Mirip-mirip kasus kakek Halim, seorang remaja inisial LEH (16) tewas dibacok 6 orang di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. LEH tewas setelah diteriaki maling.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/3) sekitar pukul 23.25 WIB. Korban LEH ditemukan warga tergeletak tidak bernyawa dengan bersimbah darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Korban Diteriaki Maling

Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Supriyanto mengatakan korban awalnya dituduh hendak mencuri. Para pelaku yang sedang nongkrong di sebuah kafe itu kemudian meneriaki korban 'maling' dan mengejarnya.

Ini korban anak baik-baik, Bang, lagi naik motor diteriaki maling," ujar AKP Edy saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).

ADVERTISEMENT

Menurut Edy, kejadian ini bukanlah aksi pembegalan. Pasalnya, tidak ada barang korban yang hilang.

"Bukan (pembegalan), barang korban nggak ada yang hilang," imbuh Edy.


Korban Dituduh Mencuri Besi

AKP Edy mengatakan, para pelaku awalnya menuduh korban hendak mencuri besi. Meski begitu, polisi tidak percaya begitu saja ucapan para pelaku.

"Itu hanya penuturan tersangka, bilang (korban hendak) curi besi," ucapnya.

Lihat juga video 'Polisi: Pengeroyok Lansia Hingga Tewas Kemungkinan Lebih Dari 5 Orang':

[Gambas:Video 20detik]



Simak di halaman selanjutnya: korban sedang mencari kucing.


Korban Sedang Cari Kucing

Edy memastikan bahwa koran bukanlah pencuri. Adapun, korban berada di lokasi di Perum Harapan Mulya, Desa Setia Mulya, Tarumajaya itu untuk mencari kucing.

"Katanya (dituduh) ngambil besi, padahal lagi nyari kucing," ujar Edy.


Korban Tewas Dibacok

Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjumlah 6 orang. Para pelaku membawa senjata tajam dan membacok korban.

"Menurut keterangan saksi-saksi di lokasi bahwa terjadi di mana pelaku cekcok dengan korban di TKP lalu korban dikejar oleh pelaku diduga berjumlah 6 orang menggunakan senjata tajam," jelas Edy.

Korban lalu melarikan diri dengan menggunakan motor. Namun naas pelaku membacok kepala korban hingga terjatuh.

"Korban sempat terkena tebasan di kepala oleh pelaku. Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam, kemudian korban terjatuh tidak lebih 25 meter dari lokasi TKP awal," tuturnya.

Tak sampai di situ, para pelaku kembali melakukan penganiayaan yang menyebabkan luka bacok di bahu lengan sebelah kanan korban. Para pelaku lantas melarikan diri menggunakan 4 sepeda motor.


Simak di halaman selanjutnya: 4 pelaku ditangkap.


Empat Pelaku Ditangkap

AKP Edy mengatakan pihaknya telah menangkap para pelaku pembacokan yang menewaskan korban itu. Dari enam pelaku, 4 di antaranya sudah ditangkap.

"(Pelaku ditangkap) empat orang," ucapnya.

Dua Pelaku Masih Diburu

Sementara itu, Edy mengatakan bahwa dua pelaku yang lainnya masih dalam pengejaran. Polisi telah mengetahui identitas kedua pelaku buron itu.

"Masih DPO, masih kita kejar, sudah (diketahui identitas)," ujar Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Suprayitno saat dihubungi detikcom, Selasa (8/2/2022).

Keduanya merupakan warga Tarumajaya. Keduanya, sebut Edy, juga pernah menjadi perburuan polisi terkait kasus yang sama, yakni pengeroyokan.

Kedua pelaku ini melarikan diri setelah mengetahui teman-temannya telah tertangkap. Saat ini polisi masih memburu para pelaku.

"Karena dia tahu, kawannya ditangkap, dia kabur," imbuh Edy.

Sementara 4 pelaku yang ditangkap dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Dari tangan para pelaku, polisi menyita senjata tajam dan barang bukti lainnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads