Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan penambahan kasus saat ini lebih cepat dibanding saat gelombang kedua terjadi. Wiku menyebut tambahan kasus saat ini 2,5 kali lebih cepat.
"Pada masa lonjakan kasus kedua peningkatan telah terjadi sejak awal Mei atau butuh waktu 8 minggu untuk mencapai kondisi kasus yang setara dengan saat ini. Sementara penambahan saat ini hanya dicapai dalam waktu 3 minggu saja, atau dua setengah kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua," kata Wiku dalam jumpa pers, Selasa (8/2/2022).
Pada saat puncak gelombang kedua, kasus harian tertinggi berada di angka 56.757. Namun pada saat ini kasus harian telah mendekati angka tertinggi pada gelombang kedua tersebut. Per hari ini, kasus harian nasional bertambah 37.492. Angka itu dicapai dalam kurun lima minggu.
Wiku melanjutkan penambahan kasus saat ini juga sudah melampaui puncak tertinggi gelombang pertama, yaitu 88 ribu kasus. Sementara itu, tambahan Corona saat ini menyentuh di angka 170 ribu.
"Jika dibandingkan dengan gelombang kasus pertama penambahan kasus positif saat ini sudah jauh melebihi puncak pertama. Pada puncak pertama penambahan kasus mingguan tertinggi adalah sebesar 88 ribu kasus. Sementara di minggu lalu penambahan kasus positif mencapai lebih dari 170 ribu kasus atau hampir 2 kali lipat puncak lonjakan pertama," katanya.
Wiku mengatakan saat ini seluruh provinsi di Indonesia telah mengalami kenaikan kasus Corona. Namun jumlahnya tidak sama.
"Lebih dari 90 persen penambahan kasus nasional disumbangkan oleh provinsi di Jawa dan Bali dengan rincian penambahan kasus di minggu lalu, DKI bertambah 44 ribu kasus, Jabar 28 ribu kasus, Banten 15 ribu, Bali 7.500, Jatim 7 ribu, Jateng 3.500, dan DIY 1.000 kasus," kata Wiku.
(idn/lir)