Polisi: AKP Novandi Korban Tewas Kecelakaan Luka Bakar 100 Persen

Polisi: AKP Novandi Korban Tewas Kecelakaan Luka Bakar 100 Persen

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 22:16 WIB
Konferensi pers Ditlantas Polda Metro Jaya (Rakha-detikcom)
Konferensi pers Ditlantas Polda Metro Jaya terkait kecelakaan menewaskan AKP Novandi. (Rakha/detikcom)
Jakarta -

Polisi mengidentifikasi salah satu korban tewas kecelakaan Camry bernopol B-1102-NDY di Senen, Jakarta Pusat, adalah AKP Novandi Arya Kharizma. Saat ditemukan, putra Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang itu mengalami luka bakar 100 persen. Satu korban lainnya belum teridentifikasi.

"Kami sampaikan bahwa saat kejadian, kedua orang tersebut belum dapat diketahui identitasnya. Karena kondisinya terbakar 100 persen," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022).

Pada pukul 23.00 WIB, Selasa (8/2), polisi mengirimkan kedua jenazah ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Setelah melewati sejumlah proses identifikasi, sore tadi polisi baru dapat memastikan salah satu jenazah korban adalah AKP Novandi, anggota Polda Kalimantan Timur (Kaltim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sore salah satu korban tersebut telah diketahui identitasnya," tutur Sambodo.

ADVERTISEMENT

Teridentifikasi Berkat Gigi

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Didiet mengatakan tim DVI RS Polri berhasil mengidentifikasi jenazah AKP Novandi setelah mendapatkan data odontogram.

"Kita mengumpulkan data-data postmortem. Untuk menegakkan suatu diagnosa kami kumpulkan data-data ada data odontogram, data DNA, ada bekas medical check up-nya dan fotografinya," ucap Didiet.

Karena ada tanda-tanda tadi, Polda Metro Jaya kemudian bekerja sama dengan Polda Jawa Timur untuk mengumpulkan data-data odontogram. Dari situ, Tim DVI dapat mengidentifikasi korban tewas berjenis kelamin laki-laki adalah Novandi, yang merupakan anggota Polri.

"Alhamdulillah jenazah pertama ini kami dapatkan data atau masukkan yang bersangkutan adalah seorang yang kami punya data-data odontogramnya. Ada beberapa bagian yang menentukan atau yang menunjukkan bahwa 100% yang bersangkutan bisa dipastikan bernama Novandi Arya Kharizma, usia 31 tahun," paparnya.


Simak di halaman selanjutnya: satu korban lainnya belum teridentifikasi.

1 Korban Lainnya Belum Teridentifikasi

Selain AKP Novandi, ada 1 korban berjenis kelamin perempuan yang juga tewas dalam kecelakaan itu. Hingga saat ini polisi belum bisa mengidentifikasi korban tersebut.

"Untuk korban kedua, kami masih anggap suatu orang hilang, yang belum kita ketemukan identitasnya," kata Didiet.

Satu korban yang belum teridentifikasi itu tewas bersama anak Gubernur Kalimantan Utara, AKP Novandi Arya Kharizma. Keluarga yang merasa anggotanya hilang bisa memberikan data ke polisi untuk dicocokkan dengan data saat kecelakaan.

"Saya berharap jika ada keluarga yang merasa kehilangan keluarga, bisa membawa data-datanya ke tempat kami sehingga kami bisa mencocokkan data antemortem-nya dengan data postmortem yang sudah kami miliki," ujarnya.

"Kami menunggu bagi keluarga atau kerabat yang kehilangan keluarganya," tegasnya.

Sebelumnya, polisi menemukan kartu berobat atas nama perempuan berinisial F di mobil tersebut. Namun, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo, belum bisa memastikan identitas korban meninggal itu adalah F. Sebab, menurut Sambodo, perlu ada pemeriksaan secara forensik.

"Karena belum tentu misalnya ada KTP, kartu pengenal, dan sebagainya adalah milik orang yang meninggal tersebut, tentu ini nanti harus berdasarkan pemeriksaan dari DVI, ahli forensik, ahli DVI akan menentukan orang tersebut adalah si A," ucap Kombes Sambodo.

Halaman 2 dari 2
(rak/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads