Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kenaikan kasus Corona saat ini telah melampaui puncak lonjakan pada gelombang pertama. Bahkan Wiku menyebut lonjakan kasus saat ini hampir dua kali lipat dibandingkan lonjakan pertama.
"Jika dibandingkan dengan gelombang kasus pertama penambahan kasus positif saat ini sudah jauh melebihi puncak pertama," ujar Wiku, dalam jumpa pers di YouTube BNPB, Selasa (8/2/2022).
"Pada puncak pertama penambahan kasus mingguan tertinggi adalah sebesar 88 ribu kasus. Sementara di minggu lalu penambahan kasus positif mencapai lebih dari 170 ribu kasus. Atau hampir 2 kali lipat puncak lonjakan pertama," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku menambahkan lonjakan kasus saat ini juga mencapai setengah dari lonjakan kasus kedua. Lonjakan kedua yang dimaksudnya ialah Juli 2021, saat tambahan kasus tertinggi mencapai 56.757 kasus baru dalam sehari.
"Dan jika dibandingkan dengan lonjakan kasus kedua penambahan kasus ini setara pada penambahan kasus akhir bulan Juni atau setengah dari puncak lonjakan kasus kedua," lanjut dia.
Kasus Melonjak Lebih Cepat
Wiku mengatakan lonjakan kasus saat ini lebih cepat dibanding lonjakan gelombang kedua. Dia menyebut, pada saat gelombang kedua Corona di RI, dibutuhkan waktu 8 minggu untuk mencapai angka yang setara pada kenaikan kasus tahun ini.
"Sementara penambahan saat ini hanya dicapai dalam waktu 3 minggu saja atau dua setengah kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua," ujarnya.
Kenaikan Kasus Terjadi di Semua Provinsi
Wiku menerangkan seluruh provinsi di Indonesia telah mengalami kenaikan kasus Corona. Namun jumlahnya tidak sama.
"Lebih dari 90 persen penambahan kasus nasional disumbangkan oleh provinsi di Jawa dan Bali dengan rincian penambahan kasus di minggu lalu, DKI bertambah 44 ribu kasus, Jabar 28 ribu kasus, Banten 15 ribu, Bali 7.500, Jatim 7 ribu, Jateng 3.500 dan DIY 1.000 kasus," kata Wiku.
(idn/jbr)