Terungkap, Penangkap Buaya Berkalung Ban di Palu Pria Pendatang Asal Jateng

Terungkap, Penangkap Buaya Berkalung Ban di Palu Pria Pendatang Asal Jateng

M Qadri - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 17:10 WIB
Penakluk buaya terjerat ban bekas sepeda motor, Tili menunjukkan ban yang berhasil dilepaskan dari leher buaya di Sungai Palu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022). Buaya liar yang terjerat ban bekas sepeda motor sejak tahun 2016 tersebut akhirnya berhasil dibebaskan dan dilepaskan kembali ke habitatnya. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.
Ban yang melilit bertahun-tahun lamanya di leher buaya legendaris di Palu, Sulteng. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Palu -

Seorang pria, Tili (34), yang berhasil menangkap buaya berkalung ban yang legendaris di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), merupakan pendatang asal Jawa Tengah (Jateng). Tili sudah berada 5 bulan di Palu saat dia menangkap buaya berkalung ban pada Senin (7/2) malam tadi.

"Saya di Palu baru 5 bulan, jadi saya tidak tahu kalau buaya itu diburu orang karena terjepit ban (di lehernya)," ujar Tili kepada wartawan di Palu, Selasa (8/2/2022).

Tili mengaku dirinya memang memiliki pengalaman menangkap burung, ular, hingga buaya di tanah Jawa. Dia juga penyayang satwa, yang membuatnya merasa kasihan dengan kondisi buaya legendaris di Palu yang lehernya terjepit ban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa kasihan dengan buaya (di Palu), lihat ban seperti mencekik lehernya," katanya.

"Saya cuma tidak suka saja ada binatang terjepit (ban di lehernya) Saya memang pengalaman menangkap burung, ular, hingga buaya di Jawa," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Setelah mendapat kabar ada buaya di terjepit ban di lehernya, Tili meminta warga mengantarnya ke lokasi buaya itu berada, tepatnya di bawah Jembatan Tiga Palu, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu. Tili lalu melakukan beberapa persiapan dan ritual, salah satunya meminum air sungai.

Setelah itu, dia menyiapkan tali untuk menjerat buaya tersebut. Butuh waktu 3 pekan bagi Tili untuk menjerat buaya itu.

Dia juga menyiapkan sejumlah umpan, di mana dalam sehari ada 3 kali dia memberi makan buaya itu dengan burung, bebek, dan ayam. Ritual memberi makan buaya dengan unggas juga dilakukannya saat malam Jumat.

"Alhamdulillah jeratan saya 3 kali kena, 2 kali putus, 1 kali tidak," tuturnya.

Selain itu, dia meminta izin pemerintah setempat untuk berenang di sungai guna melakukan pendekatan ke buaya berkalung ban. Dia juga menangkap anak dari buaya berkalung ban dan dia meminta izin untuk diberi kesempatan membesarkan anak buaya itu.

"Itu kenang-kenangan saya berenang dengan anak buaya, kalau sudah besar mau dilepaskan saya ikhlaskan, tapi biarkan saya rawat dulu di dalam kamar saya," imbuhnya.

Simak Video: Buaya 'Legendaris' Berkalung Ban di Palu Sulteng Akhirnya Ditangkap!

[Gambas:Video 20detik]



(hmw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads