Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan, menyarankan kapasitas rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Depok, Jawa Barat (Jabar) dimaksimalkan. Iwan merujuk ke kapasitas rumah sakit saat menghadapi gelombang kedua varian Delta.
"Kapasitas rumah sakit harus dikembalikan ke kapasitas maksimal untuk COVID-19 seperti tahun lalu. Sewaktu kasus COVID sedikit di bulan Oktober banyak rumah sakit, tempat tidur perawatan yang nggak dipakai lagi," papar Iwan Ariawan saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).
Iwan menilai hal ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipatif. Dia lalu mengingatkan juga agar rumah sakit selektif dalam men-screening pasien untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan menekan angka kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan mengatakan pasien yang bergejala ringan atau tanpa gejala cukup disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kalau gejala ringan atau tanpa gejala terus, tidak komorbid atau bukan lansia, meskipun positif itu nggak perlu dirawat di RS, itu perlu di-screening. Yang masuk ke rumah sakit itu seharusnya gejala sedang, berat, kritis atau ada komorbid, (dan juga) lansia," terang dia.
Seperti diketahui, pada Kamis (3/2), tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien isolasi COVID-19 di Depok mencapai 53,1 persen. Sedangkan, BOR ICU berada di angka 26,47 persen.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok, angka kasus harian per tanggal (7/2) sebanyak 1.032. Total kasus konfirmasi aktif 13.898.
(aud/aud)