AHY Kini Tunggangi 'Kuda Hitam'

AHY Kini Tunggangi 'Kuda Hitam'

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 06:51 WIB
AHY tunggangi kuda hitam
AHY 'tunggangi' kuda hitam (Tangkapan layar)
Jakarta -

Partai Demokrat (PD) terus menyuarakan wacana politik kuda hitam yang diungkap Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kini, video AHY 'menunggangi' kuda hitam pun disebarluaskan kader Demokrat untuk menggemakan wacana politik itu.

Mulanya AHY mengajak seluruh kadernya untuk menatap Pemilu 2024. Dia meminta para kadernya bertindak seperti kuda hitam yang tak diperhitungkan tapi memenangkan pertandingan.

"Jangan merasa diri hebat. Lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan, tapi menang," kata AHY di depan ratusan anggota DPRD Partai Demokrat dari sejumlah provinsi dan kabupaten/kota, Kamis (3/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY menyampaikan hal tersebut saat bimtek bersama ratusan anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota di Jakarta. Lebih lanjut, AHY meminta kadernya juga seperti kuda perang, bisa berlari kencang tapi tahu kapan harus melambat.

"Kuda perang adalah kuda yang bisa berlari kencang, tapi punya inisiatif kapan harus melambat, berhenti atau bahkan berbelok untuk mencapai kemenangan. Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah," katanya.

ADVERTISEMENT
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengangkat Rinto Subekti jadi Ketua DPD Partai Demokrat Jateng. Hal itu ditetapkan usai Uji Kelayakan dan Kepatutan atau fit and proper test kepada calon tunggal hasil Musda DPD Jawa Tengah.AHY mengangkat Rinto Subekti jadi Ketua DPD Partai Demokrat Jateng. Hal itu ditetapkan usai Uji Kelayakan dan Kepatutan atau fit and proper test kepada calon tunggal hasil Musda DPD Jawa Tengah. (Dok. Partai Demokrat)

Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menjelaskan maksud AHY soal kuda hitam. AHY, kata Herzaky, mewanti-wanti kadernya agar tak terlena dengan hasil survei saat ini.

"Pernyataan Ketum AHY itu, konteksnya ingin mengingatkan anggota Dewan kami, agar jangan pernah terlena dengan berbagai hasil survei yang menempatkan Partai Demokrat di urutan dua besar atau tiga besar," kata Herzaky kepada wartawan, Sabtu (5/2).

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Herzaky menuturkan hasil survei memuaskan partai berlogo bintang mercy itu. Namun, kata Herzaky, AHY mengingatkan jika survei hanya sebatas barometer bukan sebuah kepastian.

"Hasil survei ini memang menggembirakan dan membuat kami yakin, bahwa apa yang kami lakukan selama ini dan kerja nyata membantu rakyat selama pandemi dan ketika ada bencana," tuturnya.

Menurut Herzaky yang dilakukan PD direspons positif dan diapresiasi masyarakat yang sedang kesulitan di masa pandemi. Namun, menurutnya, AHY tak ingin kader PD terlena.

"Hanya saja, Ketum AHY mengingatkan, bahwa namanya survei hanyalah kompas, barometer atau potret saat ini. Bukan sebuah kepastian," lanjutnya.

Partai Demokrat kemudian mendengungkan kembali politik kuda hitam yang diwacanakan AHY. Elite Partai Demokrat membagi video berisi AHY 'menunggangi' kuda hitam.

Berdasarkan video yang dibagikan Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, Senin (7/2), AHY diilustrasikan 'naik' kuda warna hitam. Tampak dari video yang dibagikan, AHY membawa bendera Demokrat 'naik' kuda hitam diikuti sejumlah orang di belakang.

Dalam video AHY 'naik' kuda hitam, narator bernostalgia pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama sepuluh tahun. Partai Demokrat ingin memenangi lagi pemilu mendatang pada 2024.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Bahwa kita ingin menang Pemilu 2024 dan mengantarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pemimpin negeri ini," kata narator dalam video.

Narator kemudian menarasikan bahwa Partai Demokrat tak ingin menyalahgunakan kekuasaan, merusak lingkungan, ingin membuat undang-undang dengan proses yang benar, hingga menjaga uang masyarakat.

"Bahwa kita ingin melanjutkan warisan kepemimpinan SBY," ujarnya.

Narator juga mengucapkan bahwa SBY bukanlah pemimpin sempurna, tapi SBY, kata narator, tak mengkhianati ucapannya. Narator mengatakan apa yang disampaikan dan diinginkan merupakan aspirasi kader Demokrat.

Halaman 2 dari 3
(rfs/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads