Pembagian slot lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Lama, Kota Tangerang, sempat terjadi kericuhan. Pembagian slot ini dilakukan secara langsung di Pasar Lama yang disaksikan oleh para pedagang yang hendak berjualan di lokasi tersebut.
Diketahui, di Pasar Lama terdapat dua kelompok pedagang. Kedua kelompok tersebut adalah Komunitas UMKM Pasar Lama dan Paguyuban Perkumpulan Pedagang Pasar Lama.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (7/2/2022) sekitar pukul 18.05, terjadi kericuhan karena pembagian lapak pedagang. Seorang pria berteriak memprotes jalannya pembagian tempat lapak di Pasar Lama, Kota Tangerang.
Pria tersebut merupakan pedagang juga yang bernama Coki Siregar berasal dari kelompok Komunitas UMKM Pasar Lama. Dia mengaku memprotes jalannya pembagian slot lapak karena sebagai pedagang makanan berat tidak mendapat dua slot lapak yang menurutnya sudah disepakati.
"Kita bicara keadilan. Namanya keadilan sesuai porsi dong. Kalau dia itu biasa dagang membutuhkan tempat yang gede maka ketika ada penataan ya disesuaikan," katanya kepada wartawan di lokasi.
Menurutnya sebagai makanan berat tidak bisa disamakan dengan pedagang es yang tidak membutuhkan tempat yang cukup luas. Coki mengaku dengan slot yang kecil tersebut tidak dapat memenuhi lapak sebagai pedagang makanan yang membutuhkan tempat untuk konsumennya.
"Bukan disamakan dengan yang dia kaya pedagang es, dia kan butuh 1,5 meter juga kan cukup. Maka kita harus menuntut keadilan itu supaya pedagang yang biasanya lebar ya jangan jadi kecil pedagang berat makanan berat. Maksudnya memang ada meja, banyak makanan kemudian ada yang duduk makan di sana itu tidak cukup dengan slot yang ada," tegas Coki.
Coki menegaskan bahwa untuk dua slot lapak diberikan kepada pedagang makanan berat sudah disepakati sebelumnya oleh kedua kelompok pedagang yang ada. Menurutnya, atas kejadian ini, Coki akan melakukan pelaporan kepada PT TNG sebagai pengelola Pasar Lama.
"Nah tadi malam itu ada kesepakatan kalau makanan berat itu harus 2 slot. Ini kita akan bersurat atau kita akan datang ke kantor PT TNG minta supaya ini dikembalikan kepada konsep awal supaya betul-betul berasaskan keadilan," ungkapnya.
Saat ini, Coki menyebut status lapak berdagangnya belum jelas akan ditempatkan di mana. Coki tetap bersikukuh bahwa untuk pedagang makanan harus dua slot karena memang itu yang sudah ditentukan.
"Lapak saya juga belum jelas. Dikasih 1 slot doang buat lapak saya. Harus disesuaikan dengan konsepnya jika memang dia harus 2 lapak sesuai ketentuan," tutur Coki.
Simak penjelasan lengkapnya di halaman berikutnya.