Pembagian Lapak di Pasar Lama Diwarnai Ricuh Pedagang, Ini Penyebabnya

Pembagian Lapak di Pasar Lama Diwarnai Ricuh Pedagang, Ini Penyebabnya

Khairul Ma'arif - detikNews
Senin, 07 Feb 2022 21:28 WIB
Pasar Lama Tangerang (Khairul Maarif-detikcom)
Pasar Lama Tangerang (Khairul Ma'arif/detikcom)
Tangerang -

Pembagian slot lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Lama, Kota Tangerang, sempat terjadi kericuhan. Pembagian slot ini dilakukan secara langsung di Pasar Lama yang disaksikan oleh para pedagang yang hendak berjualan di lokasi tersebut.

Diketahui, di Pasar Lama terdapat dua kelompok pedagang. Kedua kelompok tersebut adalah Komunitas UMKM Pasar Lama dan Paguyuban Perkumpulan Pedagang Pasar Lama.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (7/2/2022) sekitar pukul 18.05, terjadi kericuhan karena pembagian lapak pedagang. Seorang pria berteriak memprotes jalannya pembagian tempat lapak di Pasar Lama, Kota Tangerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria tersebut merupakan pedagang juga yang bernama Coki Siregar berasal dari kelompok Komunitas UMKM Pasar Lama. Dia mengaku memprotes jalannya pembagian slot lapak karena sebagai pedagang makanan berat tidak mendapat dua slot lapak yang menurutnya sudah disepakati.

"Kita bicara keadilan. Namanya keadilan sesuai porsi dong. Kalau dia itu biasa dagang membutuhkan tempat yang gede maka ketika ada penataan ya disesuaikan," katanya kepada wartawan di lokasi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya sebagai makanan berat tidak bisa disamakan dengan pedagang es yang tidak membutuhkan tempat yang cukup luas. Coki mengaku dengan slot yang kecil tersebut tidak dapat memenuhi lapak sebagai pedagang makanan yang membutuhkan tempat untuk konsumennya.

"Bukan disamakan dengan yang dia kaya pedagang es, dia kan butuh 1,5 meter juga kan cukup. Maka kita harus menuntut keadilan itu supaya pedagang yang biasanya lebar ya jangan jadi kecil pedagang berat makanan berat. Maksudnya memang ada meja, banyak makanan kemudian ada yang duduk makan di sana itu tidak cukup dengan slot yang ada," tegas Coki.

Coki menegaskan bahwa untuk dua slot lapak diberikan kepada pedagang makanan berat sudah disepakati sebelumnya oleh kedua kelompok pedagang yang ada. Menurutnya, atas kejadian ini, Coki akan melakukan pelaporan kepada PT TNG sebagai pengelola Pasar Lama.

"Nah tadi malam itu ada kesepakatan kalau makanan berat itu harus 2 slot. Ini kita akan bersurat atau kita akan datang ke kantor PT TNG minta supaya ini dikembalikan kepada konsep awal supaya betul-betul berasaskan keadilan," ungkapnya.

Saat ini, Coki menyebut status lapak berdagangnya belum jelas akan ditempatkan di mana. Coki tetap bersikukuh bahwa untuk pedagang makanan harus dua slot karena memang itu yang sudah ditentukan.

"Lapak saya juga belum jelas. Dikasih 1 slot doang buat lapak saya. Harus disesuaikan dengan konsepnya jika memang dia harus 2 lapak sesuai ketentuan," tutur Coki.

Simak penjelasan lengkapnya di halaman berikutnya.

Selain itu, Coki juga memprotes sistem pembagian di TKP seperti yang dilakukan hari ini. Menurutnya pembagian lapak pedagang bisa dilakukan melalui komputer saja.

"Jika melalui komputer rencananya setiap pedagang kan sudah punya database-nya. Ini nomor sekian yang biasa dagang di sini, kan ini udah jelas ini ada sekitar berapa slot ini ada 360 sekian itu kan dengan jumlah pedagang tinggal masuk-masukin aja. Biasa dia dagang di mana. Tapi dalam hal begini itu sangat tidak menjaga prokes kan bahaya penyebaran virus jika begini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Perkumpulan Pedagang Pasar Lama Faris Alatas menyatakan pembagian lapak dengan di lapangan seperti ini merupakan cara terbaik. Dia berujar pembagian seperti ini dapat diketahui oleh antarsesama pedagang.

"Kita menggunakan metode langsung di lapangan yang mana tetangganya tau tetangganya jadi kita ga bakal keselip ama yang baru. Kita menggunakan data langsung seperti ini mungkin agak lebih sulit cuma insyaallah valid," ucap Faris.

Menurutnya, terkait dua slot lapak untuk pedagang makanan berat, dia tidak bisa memberikan keputusan. Namun, Faris sendiri menyadari dengan kondisi lapak yang seperti sekarang ini memang belum cukup mumpuni.

Pihaknya akan tetap melakukan evaluasi PT TNG agar nantinya tempat berdagang di Pasar Lama sesuai.

"Iya setuju nggak setuju itu bagaimana ya jadi kita lihat bagaimana proporsinya kan kalau adil belum tentu sama rata kan. Kalau sesuai banget sih belum. Evaluasi dan forum komunikasi terus dibuka dari TNG buat kami sehingga nanti kalau ada evaluasi dari apa yang kita lakukan hari ini mungkin ada perubahannya," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads