Kedermawanan Coki Tobing viral di media sosial. Dia membantu sopir ojek online (ojol) mendapatkan 'kakinya' yang diamputasi. Dia mengganti kaki palsu alakadarnya berbahan knalpot sepeda motor dengan kaki palsu yang aman dan nyaman bikinannya. Coki Tobing memang pengusaha kaki palsu.
Coki Tobing adalah CEO Delivering Dream (DARE), perusahaan prostesis (kaki palsu, tangan palsu, dan sejenisnya) serta ortosis (alat penopang tulang). Usahanya sudah dirintis sejak 2013.
Harga kaki palsu bikinannya sekitar Rp 5 juta ke atas. Material prostesis dan ortosis bikinannya adalah polyy propylene, plastik, stainless steel, karet, hingga titanium, maka harga juga bervariasi. Usahanya sempat laris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hantaman ekonomi dampak pandemi COVID-19 sempat mengguncang usahanya. Namun di tengah kesulitan hidup itu, dia tetap berusaha membantu orang-orang penyandang disabilitas yang tidak mampu untuk mendapatkan kaki palsu yang layak, seperti sopir ojol yang dia unggah di akun Twitternya dan viral itu.
Usaha kaki palsu ini sebelumnya telah mampu menghidupi Coki, anak dan istrinya, serta sejumlah karyawannya. Dia sempat punya 12 karyawan. Rumah sakit-rumah sakit dan fasilitas kesehatan menjadi pelanggannya. Kegemilangan bisnisnya melambat mendadak di era COVID-19 pada 2020 lalu.
"Tetapi karena pandemi, sisa tiga orang saja," kata Coki.
![]() |
Dia sebut bisnisnya "sempat hancur". Soalnya, rumah sakit-rumah sakit beralih fokus ke penanganan COVID-19, alhasil produk Coki menjadi kehilangan pemesan karena dianggap tidak terlalu penting untuk situasi pandemi. Namun Coki bertahan dengan sisa-sisa tenaga yang ada. Satu hingga dua dokter masih memesan produksi Coki, pria keturunan Batak sang prostetis dan ortotis.
"Kita pekerjakan tiga orang (semula 12 karyawan) karena memang bukannya tidak sanggup bayar, tapi memang pada saat itu tidak ada pekerjaan. Jadi kalau dibilang bisa bertahan itu karena masih ada sedikit dari omzet untuk bisa bertahan, sekitar 10 sampai 20%," tutur Coki.
![]() |
Dia pertahankan bisnis ini. Tak pernah terlintas di pikirannya untuk banting setir ke bidang usaha lain. Kuliahnya dulu memang sesuai bidang usahanya saat ini, yakni di Jakarta School of Prostetic and Orthotic.
Setelah varian Delta selesai mengamuk, dia merasa bisnisnya mulai pulih sedikit demi sedikit. Kini ada lagi virus Corona varian Omicron yang membuat kasus COVID-19 meningkat. "Semoga tidak separah second wave (gelombang kedua pandemi COVID-19) keadaannya," harap Coki.
(dnu/dnu)